Wanita Rentan Terkena Skoliosis, Apa Itu?

Senin 21-10-2024,12:48 WIB
Reporter : Nungki S Nurhidayanto
Editor : Laela Nurchayati

DEMAK, jateng.disway.id - Wanita dinilai lebih rentan terkena skoliosis, suatu kondisi medis berupa gangguan tulang belakang yang mengalami pergeseran tiga dimensi.

Hal tersebut disampaikan spesialis Fisik dan Rehabilitasi Medik RSUD Sunan Kalijaga Demak, dr. Nadia Kurnia. Ia pun menyebut skoliosis menyebabkan lengkungan pada tulang belakang ke satu sisi atau sisi lainnya.

“Gangguan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti masalah otot saraf, faktor genetik, atau perbedaan panjang kaki. Prevalensi skoliosis pada wanita juga lebih tinggi dibandingkan pria,” ucapnya kepada jateng.disway.id usai talkshow di radio, Senin 21 Oktober 2024.

Ia pun membeberkan bahwa gangguan tulang belakang pada skoliosis dapat dibagi menjadi beberapa derajat keparahan, mulai dari ringan hingga berat. Derajat skoliosis ini diukur melalui hasil pemeriksaan rontgen dengan menggunakan metode Cobb Angle.

BACA JUGA:Lakukan Pemetaan Distribusi Logistik, KPU Demak Gandeng BPBD untuk Mitigasi

BACA JUGA:Peringatan Hari Batik di Demak, Parade Batik dan Seni Barongan Ramaikan TCF Road Show

“Skoliosis ringan memiliki sudut kurang dari 20 derajat, sedang antara 20 hingga 40 derajat, dan skoliosis berat memiliki sudut lebih dari 40 derajat,” ucapnya.

Setelah hasil Cobb Angle setelah pemeriksaan keluar, selanjutnya disusun program rehabilitasi medik yang sesuai. Rehabilitasi medik ini penting untuk mengurangi derajat skoliosis dan mencegah agar kondisi tidak semakin memburuk.

"Untuk program terapi akan disesuaikan dengan derajat keparahan skoliosis yang dialami pasien, untuk skoliosis dengan sudut di bawah 20 derajat, pasien hanya memerlukan latihan atau exercise," terangnya.

"Namun, jika sudutnya antara 20 hingga 40 derajat, selain exercise, penggunaan brace atau alat penyangga akan diperlukan. Sementara itu, skoliosis dengan sudut lebih dari 40 derajat memerlukan tindakan operasi,” ungkap dr. Nadia.

BACA JUGA:Perungurus ICMI Demak Resmi Dilantik, Plt Bupati Minta Beri Terobosan Baru

BACA JUGA:Lakukan Rehabilitasi Sosial, Pemkab Demak Fokus ke Kesehatan Anak Stunting

Skoliosis sendiri dinyatakan tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, namun rehabilitasi medik diharapkan dapat mengurangi gejala seperti nyeri, saraf terjepit, atau sesak napas, sehingga kualitas hidup pasien dapat meningkat.

Namun ada beberapa langkah pencegahan dan beberapa latihan fisik dapat dilakukan, seperti berjalan dengan membawa beban di atas kepala (seperti buku, tas, bantal) untuk melatih postur tubuh, gerakan tulang panggul ke arah belakang, hingga latihan merangkak.

Nadia juga menambahkan bahwa penderita skoliosis masih dapat beraktivitas dan berolahraga, tetapi ada beberapa olahraga yang sebaiknya dihindari semisal golf sementara yang sangat disarankan adalab berenang dengan gaya bebas.




Kategori :