SALATIGA, jateng.disway.id - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga akan menggalakkan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di perkantoran dan sekolahan di Salatiga.
Kepala DKK Salatiga Prasit Al Hakim mengungkapkan, Jumantik bertugas memantau, memeriksa, dan memberantas jentik nyamuk diminta melaporkan tiap seminggu sekali ke DKK.
"Laporan yang didapat hasilnya di lingkungan setempat baik sekolahan atau perkantoran pemerintah dan umum, kita minta dilaporkan ke DKK," kata Prasit Al Hakim kepada Disway.jateng di Salatiga, Selasa 15 Oktober 2024.
Petugas Jumantik, diakuinya, selama ini baru sebatas lingkungan RT/RW atau pun pemukiman saja.
BACA JUGA:Polres Salatiga Kerahkan 60 Personil Dukung Operasi Zebra Candi 2024
BACA JUGA:UKSW Siap Menghadirkan Tenaga di Bidang Psikologi Guna Tekan Stunting di Salatiga
Dengan diaktifkannya kembali gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan satu rumah 1 jumantik, DKK Salatiga berharap tiap sekolahan dan perkantoran memiliki tenaga Jumantik.
"Dari laporan itu, kita punya data. Dan data ini kita cermati termasuk institusi di masing-masing OPD perkantoran yang lain seperti misalnya perbankan atau perusahaan-perusahaan swasta," imbuhnya.
Disebut Prasit, DKK Salatiga menerima laporan Jumantik dengan angka 100 persen bebas jentik. Laporan ini tentu saja tidak diterima DKK Salatiga begitu saja tanpa melakukan pemeriksaan ulang.
Bahkan, di beberapa tempat DKK Salatiga melakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan apakah betul bebas jentik.
BACA JUGA:Pj Wali Kota Salatiga Curiga Timbangan Sebabkan Angka Stunting Tidak Akurat
BACA JUGA:Pj Wali Kota Salatiga Ingin PNS Olahraga Golf Tiap Jumat Pagi
"Rata-rata angkat bebas jentiknya sampai 100%, tapi tentu kami tidak percaya begitu saja. Harus kita ulang dan ulang antara hasil laporan oleh Jumantik disana dan hasil investigasi kita secara acak," pungkasnya.
Prasit kembali menekankan, DKK Salatiga telah membentuk jumantik dalam lingkungan kecil mengingat banyak terjadi penularan di lingkungan tempat kerja.
Ia mengimbau, kepada masyarakat Salatiga khususnya untuk mewaspadai gejala penularan demam berdarah (DB).
"Jangan terlena, selalu waspadai gejala penularan DB," imbuhnya.