Atas Banjir, PMI dan Sibat Kabupaten Tegal Pasang Alat EWS di Sungai Rambut

Jumat 20-09-2024,09:00 WIB
Reporter : Yeri Noveli
Editor : Rochman Gunawan

DISWAYJATENG.ID, SLAWI - Tim Palang Merah Indonesis (PMI) Kabupaten Tegal bersama Relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat). Memasang alat Early Warning System (EWS) di Jembatan Sungai Rambut, Dukuh Bandungan, Desa Kendayakan, Kecamatan Warureja. Alat ini merupakan sistem peringatan dini untuk memberitahukan kepada masyarakat jika terjadi bencana alam seperti banjir maupun tanda-tanda alam lainnya.

Ketua PMI Kabupaten Tegal Iman Sisworo melalui Kepala Markas PMI Sunarto mengatakan, pemasangan alat ini merupakan bagian dari Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) pelatihan Sibat tahun 2022 lalu.

BACA JUGA:Luasan Program PTSL di Kabupaten Tegal Terintegrasi 13.850 Hektare

Alat ini memiliki tiga level indikator tanda bahaya. Yakni berwarna hijau, kuning dan merah. Level hijau menandakan air sungai mulai naik tapi masih aman. Sedangkan kuning menandakan air sungai mulai bertambah tinggi status waspada.

Kemudian warna merah menandakan ketinggian air sudah di atas ambang batas. Ini statusnya awas. Jika level awas, maka masyarakat harus segera mencari tempat aman bila terjadi banjir.

"Status ini juga ditandai dengan bunyi sirine. Masyarakat harus waspada," kata Sunarto, usai memasang EWS.

Dia menjelaskan, alat EWS ini indikator bahayanya bisa dikontrol dari jarak jauh dengan menggunakan Closed Circuit Television (CCTV). Sehingga bisa terlihat secara visual kondisi air sungai melalui kamera kecil tersebut.

BACA JUGA:Hari Pertama, Sekda Kota Tegal Monitoring Uji Coba Makan Bergizi Gratis

"Nanti ada operatornya dari relawan Sibat," sambungnya.

Dia mengungkapkan, di Kecamatan Warureja terdapat 5 desa yang rawan banjir. Yaitu, Desa Kendayakan, Desa Warureja, Desa Banjaragung, Desa Rangimulya dan Desa Sukareja.

Sehingga tahun 2022 lalu, PMI membentuk relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat atau Sibat.

"Untuk EWS banjir ini, walaupun dipasang di Sungai Rambut Desa Kendayakan, tapi informasinya bisa menyeluruh untuk lima desa yang rawan banjir," ucapnya.

BACA JUGA:Bawaslu Kota Tegal Launching Buku Kaleidoskop Kerja Pengawas Ad-hoc Pemilu 2024

Dia berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga alat tersebut supaya tidak rusak. Karena alat itu sangat penting guna memberikan informasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana banjir.

"Jika terjadi banjir, segera lapor ke pihak-pihak terkait termasuk PMI," pungkasnya.

Kategori :