3. Jumlah Pinjaman Melebihi Batas
Aspek ini juga sangat penting dan sering terjadi. Jumlah pinjaman yang melebihi batas dapat berpotensi ditolak oleh platform fintech pendanaan.
Mengapa demikian? Berbeda dengan pinjaman melalui bank atau lembaga lainnya, pinjaman online melalui fintech memiliki batas yang lebih rendah. Penentuan batas ini disesuaikan dengan kapasitas keuangan calon peminjam yang dilihat dari slip gaji, bukti penghasilan, dan riwayat kredit.
Oleh karena itu, sebelum mengajukan pinjaman, periksa batas yang ditetapkan oleh platform tersebut, dan ajukan sesuai dengan batas maksimum yang ditentukan.
4. Nomor Telepon Tidak Aktif
Pengajuan pinjaman Anda mungkin ditolak jika nomor telepon yang Anda cantumkan tidak aktif atau bukan nomor yang Anda gunakan saat ini. Penyedia layanan fintech biasanya akan memverifikasi keaslian nomor tersebut dengan melakukan panggilan sebelum menyetujui pinjaman nasabah.
Oleh karena itu, setelah mengajukan pinjaman, pastikan nomor telepon Anda dalam keadaan aktif dan siap untuk dihubungi guna proses verifikasi.
Pihak platform akan melakukan panggilan untuk memastikan kesesuaian data pemohon. Selain itu, sertakan juga nomor darurat sebagai alternatif agar pengajuan Anda memiliki peluang lebih besar untuk disetujui.
BACA JUGA:8 Pinjol Bunga Rendah, Cepat Cair dan Terdaftar OJK
5. Stabilitas Pekerjaan atau Pendapatan
Kestabilan pekerjaan dan pendapatan calon peminjam menjadi indikator penting bagi penyedia layanan fintech. Dengan kondisi ini, Anda akan dapat membayar pinjaman tepat waktu dan tanpa masalah di masa mendatang.
Jika terjadi perpindahan tempat kerja dalam waktu kurang dari satu tahun, proses persetujuan pengajuan pinjaman bisa menjadi lebih rumit. Namun, bagi Anda yang berprofesi sebagai freelancer atau pengusaha, penting untuk menyiapkan dokumen keuangan seperti bukti pajak atau pendapatan lainnya.
6. Perbedaan Nama Pemilik Rekening dan Peminjam
Ketidaksesuaian antara nama pemilik rekening dan peminjam sering kali dianggap sebagai risiko tinggi oleh penyedia layanan pinjaman fintech. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kasus penipuan yang memanfaatkan pemalsuan data.
Situasi ini sering terjadi pada pasangan suami istri, di mana pinjaman mungkin diajukan atas nama suami, tetapi rekening yang digunakan adalah atas nama istri. Untuk meminimalkan risiko bagi kedua belah pihak, pastikan untuk memberikan data diri yang akurat sesuai dengan identitas Anda.
BACA JUGA:5 Keunggulan Pinjol Legal Syariah