DISWAY JATENG.ID - Layanan pinjaman online kini menjadi pilihan utama bagi masyarakat. Hal ini disebabkan oleh proses pengajuan yang relatif mudah dan cepat. Namun, ada kalanya pengajuan pinjaman dana ditolak oleh penyedia layanan fintech. Lalu, alasan mengapa pengajuan pinjaman dana dapat ditolak?
Alasan mengapa pengajuan pinjaman dana dapat ditolak? Pinjaman online sering dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan mendesak, serta sebagai modal untuk usaha. Mengandalkan tabungan saja kadang tidak cukup untuk menutupi kebutuhan yang mendesak.
Alasan mengapa pengajuan pinjaman dana dapat ditolak? Dengan kemudahan yang ditawarkan, Anda hanya perlu menyiapkan identitas diri, slip gaji, dan formulir pengajuan, dan proses ini dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari satu jam. Jika pengajuan Anda disetujui, dana tersebut bisa langsung tersedia dalam hitungan jam.
Namun, pengajuan Anda harus melewati proses verifikasi dan disetujui oleh perusahaan fintech. Terkadang, pengajuan tidak disetujui karena berbagai alasan yang tidak selalu dijelaskan. Simak beberapa alasan mengapa pengajuan pinjaman dana dapat ditolak oleh penyedia layanan fintech yang dilansir dari Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).
BACA JUGA:Berapa Lama Telat Bayar Pinjol DC Datang ke Rumah?
Berikut ini 7 Alasan mengapa pengajuan pinjaman dana dapat ditolak?
1. Berkas Persyaratan yang Tidak Lengkap atau Tidak Jelas
Seringkali, beberapa nasabah menganggap remeh persyaratan pengajuan dana karena terlihat mudah dan sederhana. Namun, kelengkapan dan kejelasan berkas serta data yang diminta sangatlah krusial.
Penyedia layanan pinjaman fintech memerlukan informasi nasabah secara rinci untuk mengelola risiko. Oleh karena itu, calon peminjam harus mengikuti proses pengajuan dana dengan cermat dan akurat.
Setelah menyiapkan berkas persyaratan, perhatikan kejelasan foto dokumen seperti KTP, NPWP, atau slip gaji. Hindari foto yang buram sehingga tulisan tidak terbaca, karena hal ini dapat menyebabkan penolakan pengajuan. Ambil foto ulang jika Anda merasa kualitas foto berkas kurang baik hingga terlihat jelas.
Beberapa platform fintech pendanaan akan memberikan notifikasi jika berkas persyaratan Anda kurang jelas untuk segera diperbaiki.
2. Riwayat Kredit yang Buruk
Setiap riwayat pinjaman, baik dari bank maupun lembaga non-bank, tercatat di Bank Indonesia dan dalam sistem OJK. Catatan kredit ini sangat berpengaruh terhadap kelayakan Anda untuk mendapatkan pinjaman. Riwayat kredit yang buruk, seperti keterlambatan pembayaran atau gagal bayar, dapat menjadi indikator negatif.
Pemeriksaan SLIK OJK menjadi salah satu faktor penentu apakah pengajuan Anda akan diterima. Jika rasio beban utang (DBR) Anda tinggi, pihak fintech akan meragukan kemampuan Anda dalam melunasi pinjaman.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memastikan bahwa kredit sebelumnya telah diselesaikan. Segera lunasi jumlah pinjaman yang ada sebelum mengajukan yang baru.