RSUD dr Soeselo Slawi Luncurkan Inovasi Baru, Apa Itu?

Rabu 31-07-2024,08:30 WIB
Reporter : Yeri Noveli
Editor : Rochman Gunawan

DISWAYJATENG, SLAWI - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soeselo Slawi Kabupaten Tegal kembali meluncurkan inovasi terbarunya.

Kali ini, menghadirkan inovasi LATOPIA dan SI OPAK TEGAL. Jangan salah kaprah, nama tersebut bukan nama makanan yang biasa warga Slawi dengar. 

Akan tetapi, program Layanan Persalinan Aman, Nyaman, Kontrasepsi Pasca Salin serta Siap Asi Ekslusif yang disingkat menjadi LATOPIA. 

Sedangkan SI OPAK TEGAL adalah, Sistem Online Pendidikan Klinik Terintergrasi di RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal.

BACA JUGA:SD Negeri Mintaragen 1 Kota Tegal Santuni Siswa Yatim dan Piatu

Direktur RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal dr Guntur Muhammad Taqwin mengatakan, LATOPIA ini tercetus karena masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mencatat bahwa AKI di Indonesia pada tahun 2022 berkisar 183 per 100 ribu kelahiran. 

Faktor utama penyebab AKI meliputi Perdarahan (30,1%), Hipertensi (26,9%), Infeksi (5,6%), Partus Lama (1,8%), Abortus (1,6%) dan penyebab lain (34,5%) serta faktor tidak langsung meliputi 4 Terlalu dan 3 Terlambat.

BACA JUGA:Jalan di Jantung Kota Slawi Diperbaiki dengan Anggaran Rp893 Juta

Jumlah data persalinan di RSUD dr. Soeselo setiap tahun juga selalu bertambah. Pada 2021, jumlahnya hanya 2.174 persalinan. Kemudian pada 2022 bertambah menjadi 2.301 persalinan. Sedangkan pada 2023 semakin meningkat hingga 2.758 persalinan.

Adapun, data kasus AKI di RSUD dr. Soeselo pada tahun 2021 sebanyak 34 kasus dengan penyebab tingkat skala tinggi nyeri persalinan sebesar 80%, partus lama sebesar 27%, pelayanan KB pasca salin sebesar 40%, ASI tidak keluar 57% dan ibu dengan baby blues 52%.

BACA JUGA:Voters Desak Kongres Kepengurusan Askab PSSI Kabupaten Tegal

Dengan adanya kasus tersebut, RSUD dr. Soeselo kemudian menciptakan inovasi LATOPIA yang ternyata mampu menurunkan kasus AKI pada tahun 2023. 

LATOPIA juga bertujuan untuk memecahkan masalah ibu pasca persalinan melalui metode TTL (Taking In, Taking Hold dan Letting Go) dengan cara edukasi suami tentang baby blues, edukasi suami dan ibu tentang KB pasca salin serta pijat laktasi.

Menurut Guntur, inovasi ini merupakan bagian dari komitmen rumah sakit untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.

"Kami ingin memastikan setiap ibu hamil mendapatkan perawatan yang terintegrasi mulai dari saat persalinan hingga persiapan pulang ke rumah yang mampu berkontribusi dalam menurunkan AKI, meningkatkan pengetahuan maupun psikis untuk pasien dan keluarga serta meningkatkan kepuasan pasien bersalin," ujarnya.

Kategori :