Penting Ketahui, Begini 6 Bahaya Kebocoran Data, Berikut Cara Mengatasinya

Rabu 24-07-2024,17:30 WIB
Reporter : Endang Wulandari
Editor : Laela Nurchayati

Pelaku kejahatan juga bisa mengajukan peminjaman di aplikasi pinjaman online dengan bermodalkan data-data yang sudah bocor.

Modusnya, peretas mengumpulkan data KTP dari data yang bocor. Mereka bisa mengajukan pinjaman untuk menarik sejumlah uang dari aplikasi pinjaman online yang kurang baik sistem pemeriksaannya.

Hal ini pernah terjadi dalam kasus yang diungkap seorang netizen. Temannya disebut mendapet transferan dari rekening tak dikenal Ro20 juta. Kontak WhatsApp tak dikenal kemudian menghubungi calon korban dan mengaku "salah transfer."

4. Pencurian Akun Medsos

Pratama mengungkapkan kebocoran data ini "sangat berbahaya bagi masyarakat". Menurutnya, peretas tersebut dapat memanfaatkan data masyarakat untuk berbuat jahat seperti penipuan.

Salah satu jenis data yang lazim bocor yaitu kredensial alias pasangan username dan password buat masuk ke berbagai akun, seperti media sosial, email, hingga platform streaming online seperti Netflix.

BACA JUGA:Cek Sekarang! Ini Dia 5 Tanda-tanda Data Pribadi Bocor

Maka jangan heran jika akun Instagram kalian, misalnya, tiba-tiba tidak bisa diakses dan saat dicari sudah berganti kepemilikan namun masih berpura-pura sebagai kalian. Efeknya misalnya, pelaku meminta transfer uang kepada teman di medsos dengan berpura-pura jadi kalian.

5. Target Politik

Data-data bocor yang dikumpulkan bisa dipakai untuk rekayasa sosial hingga profiling korban. Salah satu aplikasinya yaitu pemetaan dan pengarahan preferensi dukungan politik.

Hal ini pernah terjadi dalam kasus pencurian data Facebook yang dilakukan lembaga Cambridge Analytica. Dengan profil pengguna dari jutaan warga AS, perusahaan mengarahkan dukungan secara tak sadar pada calon tertentu di Pilpres AS 2014.

6. Teror Telepon

Data nomor telepon yang bocor kepentingan marketing hingga scam. Jangan heran jika kalian banyak mendapat penawaran jasa atau produk dari perusahaan antah berantah padahal kalian tak pernah memberi nomor kontak.

BACA JUGA:Lindungi Privasi Anda, Begini 10 Cara Mengetahui Kebocoran Data Pribadi

Bagaimana Cara Mengatasi jika Sudah Terlanjur Jadi Korban?

Perusahaan keamanan siber Kaspersky merekomendasikan sejumlah langkah antisipasi bagi korban kebocoran data, yaitu:

  • Hubungi pihak bank atau otoritas lain untuk menutup atau mengganti akun atau identitas yang dicuri, seperti kartu debit/kredit, SIM, kartu Jaminan sosial, atau paspor.
  • Jika identitas yang dicuri dipakai pada platform media sosial, laporkan ke medsos itu agar bisa ditindaklanjuti.
  • Beri tahu orang-orang terdekat atau kontak kalian tentang kasus ini agar mereka bisa menghindari kemungkinan penipuan menggunakan identitas kalian dan membantu untuk melapor ke pihak berwenang.
  • Ganti semua kata sandi akun yang terkait.
  • Lapor kepada pihak berwenang atau penegak hukum.
  • Kategori :