DISWAYJATENG, TEGAL - Ketua PMI Kota Tegal drg Agus Dwi Sulistyantono, Dewan Kehormatan dan pengurus periode 2024-2029 dilantik. Untuk membantu pemerintah dalam penanganan kemanusian.
Ketua PMI Kota Tegal drg Agus Dwi Sulistyantono dalam sambutanya menyampaikan, memimpin PMI Kota Tegal saat ini merupakan periode kedua, selain juga sebagai Sekda Kota Tegal. Kepercayaan itu diberikan saat Musyawarah tingkat Kota Tegal.
"Ketika teman-teman percaya kepada kami dan saya menyatakan siap untuk mengabdikan diri di PMI. Karena PMI akan selalu ada untuk kemanusiaan," katanya.
BACA JUGA:Akibat Terbakarnya Pasar Alun-alun Kota Tegal, Kerugian Ditaksir Mencapai Rp500 Juta
PMI Kota Tegal ke depan akan semakin besar dan kebutuhan darah merupakan suatu hal penting. PMI akan membantu Pemkot dalam kemanusiaan, sebab itu merupakan hal yang penting.
"PMI akan selalu menjalin sinergisitas dalam penanganan kemanusiaan, Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu," ujarnya.
Ketua PMI Provinsi Jawa Tengah Sarwa Pramana mengungkapkan adanya pengurus PMI dapat mewujudkan visi dan misi Jawa Tengah. Salah satunya penanganan covid, terkait dengan keuangan dan bersinergi dengan Pemkot. Bahkan PMI selalu siap dalam pemenuhan darah di Kota Tegal.
BACA JUGA:Ketum Kejawen Maneges Daftar Calon Wakil Bupati Tegal
"PMI Kota Tegal setiap bulan menghasilkan 1.000 kantong darah hal itu cukup untuk pemenuhan kebutuhan darah," ujarnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Tegal Dadang Somantri mengatakan menjadi relawan maupun pengurus dan dewan kehormatan Palang Merah Indonesia bisa dilakukan oleh orang-orang berjiwa besar. Karena tugas kemanusiaan adalah tugas yang tidak mengenal waktu, tugas kemanusiaan mesti dilakukan dengan ikhlas, dengan rela hati dan para pelakunya harus menyediakan diri 24 jam sehari, 7 hari seminggu.
BACA JUGA:KRYO Polres Tegal Dukung Kondusivitas Wilayah
Meskipun bisa dilakukan secara bergantian, namun tentu saja tidak bisa mengandalkan orang lain. Untuk melakukan hal tersebut, diri sendirilah yang lebih dulu harus siap melakukan tugas-tugas tersebut. Sebab jika masuk ke dalam organisasi kemanusiaan namun mental masih mengandalkan orang lain.
"Itu artinya kita belum benar-benar siap berkomitmen bagi kemanusiaan," pungkasnya.