DISWAYJATENG, PEMALANG - Sejak beberapa hari, masyarakat Kecamatan Randudongkal keluhkan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram. Padahal, kebutuhan alat memasak jelang Lebaran. Masyarakat sangat memerlukan gas yang menjadi bahan bakar kompor.
Kelangkaan tersebut diresahkan oleh Nurjanah, 49, pengrajin tahu khas Randudongkal. Dia mengaku sangat bergantung pada tabung gas untuk bahan bakar produksi. Sehingga kelangkaan tersebut jadi kendalanya untuk produksi tahu miliknya.
“Sebenarnya tidak terlalu berdampak karena kita masih menggunakan kayu bakar. Hanya saja tetap ada penggunaan tabung gas, terutama untuk menggoreng kadi sulit kalau tidak ada seperti sekarang,” keluhnya.
BACA JUGA:Ketua DPD Gerindra Beberkan Kemenangan Prabowo-Gibran di Jateng
Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag Pemalang Eliyah Puspa Purwati membenarkan adanya kelangkaan elpiji 3 kilogram di sejumlah kecamatan di Kabupaten Pemalang. Hal ini menurutnya hal biasa ketika jelang perayaan hari besar keagamaan. Terutama Idul Fitri dan Idul Adha, karena kebutuhan atau permintaan masyarakat meningkat.
“Pasti tiap tahun juga terjadi dan gas melon jadi langganan utama. Karena penggunaannya yang terbanyak serta peningkatan permintaan jelang hari raya,” jelasnya, kemarin.
BACA JUGA:Jelang Lebaran, Jalan Pantura Dipastikan Tanpa Lubang
Dari data Diskoperindag Pemalang pada Januari lalu, stok tabung gas melon berada di angka 1.165.000 tabung pada 24 agen LPG. Untuk Februari, angkanya meningkat sebanyak 1.315.760 tabung dengan penambahan stok 150.760 tabung pada bulan kedua di 2024 ini.
"Kemungkinan ada peningkatan pada Maret kemarin. Namun, Diskoperindag belum melakukan rekap data,” kata Elliya.