DISWAYJATENG, PEMALANG - Harga Bawang Teropong saat ini sedang mahal di tingkat petani. Sementara stok sedikit dan sudah jarang ditemukan di lahan. Sebelumnya, harga bawang teropong murah sehingga banyak lahan yang tidak terurus.
Nurali, petani bawang teropong di Desa Jurangmangu, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang mengatakan, harga bawang teropong sedang mahal dan sebenarnya bisa membuat keuntungan petani berlipat. Namun sayangnya, lahan mereka tidak terurus karena sebelumnya harga hancur.
"Harga bawang teropong saat ini Rp12.000 per kilogram, biasanya hanya Rp2.000 atau Rp4.000 per kilogram," katanya.
BACA JUGA:OSIS SMP Negeri 7 Kota Tegal Berbagi Takjil
Bawang teropong tidak membutuhkan perawatan ekstra dan tahan dengan cuaca sehingga mudah ditanam dan tumbuh subur. Saat harga murah, tidak bisa menutup pengeluaran petani selama perawatan bawang, terlebih dengan lahan yang luas.
"Kalau tidak dirawat pertumbuhannya kurang, apalagi tanam di lahan luas harus perawatan ekstra," imbuhnya.
BACA JUGA:Wasisto Diusulkan Menjadi Ketua DPRD Kabupaten Pemalang
Sanah, salah satu warga menuturkan, dirinya menanam bawang teropong awalnya untuk kebutuhan sendiri. Ternyata perawatan tidak sulit dan pertumbuhannya juga bagus. Sehingga akhirnya menanam dilahan yang lebih luas dan dijual dengan hasil menguntungkan. Jika harga mahal keuntungan berlipat, namun jika murah rugi.
"Hasilnya lumayan, tidak sulit perawatan dan mampu tumbuh subur serta tahan kondisi cuaca," ujarnya.