DISWAYJATENG, PEMALANG - Cabai di lereng Gunung Slamet banyak yang rontok akibat faktor cuaca. Hujan deras terjadi hampir setiap hari. Membuat buah cabai tidak bisa bertahan sampai akhirnya jatuh ke tanah.
Witri, petani cabai di Desa Jurangmangu, Kecamatan Pulosari mengatakan, saat ini harga cabai lumayan mahal di tingkat petani. Kenaikan terjadi secara bertahap dan membuat petani untung. Namun petani mempunyai kendala di lahan yang membuat pertumbuhan cabai tidak maksimal.
"Faktor cuaca membuat cabai tidak bisa berbuah lebat, karena sering kena hujan dan rontok," katanya.
BACA JUGA:Resahkan Warga, Satpol PP dan Dinas Sosial Kabupaten Tegal Amankan ODGJ
Akibatnya, cabai yang bisa bertahan hanya sedikit sehingga panen juga turun. Padahal saat harga cabai mahal petani bisa dapat untung berlipat. Namun beberapa petani hanya menanam cabai dalam jumlah sedikit karena adanya kendala tersebut.
"Tanam cabai itu perawatannya cukup banyak, jadi memang harus siap modal, tenaga, waktu dan lain sebagainya," imbuhnya.
Apalagi jika lahan cabai cukup luas, maka perawatan membutuhkan biaya berlipat supaya hasil panen melimpah.
BACA JUGA:Cegah TPPO dan TPPM, Imigrasi Bentuk Desa Binaan di Kabupaten Tegal
Imah, petani cabai lainnya juga mengalami hal yang sama. Cabai di lahannya banyak yang rontok karena hujan deras terjadi hampir setiap malam. Jadi kerontokan makin parah, dan berakibat hasil panen turun.
"Semoga harga bisa bertahan tinggi, jadi petani tidak rugi apalagi dengan kendala cuaca seperti sekarang ini," harapnya.