DISWAYJATENG, TEGAL - Sebanyak 280 siswa Kelas XII SMK Muhammadiyah 1 (SMK Mutu) Kota Tegal mengikuti Ujian Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang diselenggarakan di Kampus SMK Mutu, Jalan Perintis Kemerdekaan. Mereka adalah siswa yang telah menjalani PKL selama enam bulan di industri dalam dan luar kota, dari September hingga Februari.
Kepala SMK Mutu Moh Ali Makmuri SE MM melalui Wakil Kepala Bidang Humas Priyombodo SE mengatakan, Ujian PKL dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang kebekerjaan, budaya kerja, dan serapan kompetensi dari dunia industri, selama enam bulan menjalankan PKL di industri dalam dan luar kota.
BACA JUGA:LDK, Pelajar SMP Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal Digembleng di Kodim 0712
“Pengujinya dari guru produktif SMK Mutu. Ujian PKL ini menjadi nilai dari Mata Pelajaran PKL,” ujar Priyambodo.
Wakil Kepala Bidang Kurikulum Neneng Fitria Sari ST menambahkan, setelah mengikuti Ujian PKL, 280 siswa Kelas XII akan menjalani Ujian Kompetensi Keahlian (UKK). SMK Mutu telah mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk keperluan UKK. Setelah itu siswa dijadwalkan mengikuti Ismuba atau Al Islam dan Kemuhammadiyahan dan terakhir Ujian Sekolah.
BACA JUGA:Polres Tegal Lakukan Kemitraan Polri dengan Masyarakat
SMK Mutu menyelenggarakan lima Program Keahilan yaitu Teknik Kelistrikan, Teknik Pengelasan, Teknik Mesin, Teknik Otomotif, dan Animasi. SMK Mutu yang merupakan SMK Pusat Keunggulan atau Center of Exellence yang ditetapkan Kementerian terus berupaya memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik untuk peserta didik.
SMK Mutu sudah menerapkan link and match dengan Industri dan Dunia Kerja (Iduka), di antaranya dengan PT Komatsu Indonesia dan PT Fonda Nusa Aditama, dan membuka Kelas Industri Komatsu, Kelas Industri Fonda, Kelas Industri Daihatsu, serta Kelas LG Electronic. Sehingga kurikulum yang diterapkan merupakan kurikulum yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan industri.
BACA JUGA:Dorong Pemerintah Desa di Kabupaten Tegal segera Ajukan Pencairan ADD
“Dengan link and match ini diharapkan mampu menggali potensi produk hasil karya siswa serta memperbesar persentase keterserapan lulusan di dunia kerja,” ungkap Neneng.