DISWAY JATENG - Intermittent fasting (IF) adalah metode diet yang melibatkan periode puasa dan periode makan.
Metode ini telah menjadi tren kesehatan dalam beberapa tahun terakhir, karena diklaim efektif untuk menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan metabolisme, dan bahkan dapat memperpanjang umur.
BACA JUGA:11 Tips Diet dengan Mengatur Pola Makan untuk Hasilkan Badan yang Ideal
Prinsip Dasar
Prinsip dasar diet dengan berpuasa adalah membatasi asupan kalori selama periode puasa. Selama periode puasa, tubuh akan menggunakan simpanan energinya, termasuk lemak, untuk menghasilkan energi. Hal inilah yang menyebabkan penurunan berat badan.
Ada berbagai cara untuk menerapkan diet dengan berpuasa. Beberapa metode yang umum dilakukan antara lain:
Puasa 12 jam sehari
Metode ini mengharuskan seseorang untuk berpuasa selama 12 jam dan makan selama 12 jam sisanya. Misalnya, seseorang dapat berpuasa mulai jam 8 malam hingga jam 8 pagi. Selama periode puasa, diperbolehkan untuk minum air putih, teh, atau kopi tanpa gula.
Puasa 16 jam sehari
Metode ini mengharuskan seseorang untuk berpuasa selama 16 jam dan makan selama 8 jam sisanya. Misalnya, seseorang dapat berpuasa mulai jam 8 malam hingga jam 2 siang. Selama periode puasa, diperbolehkan untuk minum air putih, teh, atau kopi tanpa gula.
Puasa 2 hari dalam seminggu
Metode ini mengharuskan seseorang untuk makan dengan normal selama lima hari, dan mengurangi asupan kalori hingga 500-600 kalori per hari pada dua hari lainnya. Misalnya, seseorang dapat makan dengan normal selama Senin-Jumat, dan hanya makan 500-600 kalori per hari pada Sabtu dan Minggu.
BACA JUGA:Cara Diet yang Aman untuk Menurunkan Berat Badan Secara Cepat dan Ampuh
Puasa alternatif
Metode ini mengharuskan seseorang untuk berpuasa selama 24 jam setiap dua hari. Misalnya, seseorang dapat berpuasa mulai jam 8 malam hari Senin hingga jam 8 malam hari Selasa. Selama periode puasa, diperbolehkan untuk minum air putih, teh, atau kopi tanpa gula.