DISWAYJATENG, SLAWI - Untuk mencegah stunting di Kabupaten Tegal, berbagai langkah dilakukan Pemerintah Daerah setempat. Selain menggencarkan program Rames Saceting (Rame-rame ASN Sakabehane Cegah Stunting), Pemkab Tegal juga membangun Balai Pelayanan Keluarga Berencana (PKB) di empat kecamatan.
"Tahun 2023 ini, kita membangun Balai PKB dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tegal Khofifah, saat menghadiri acara peresmian Balai PKB Kecamatan Talang, baru-baru ini.
BACA JUGA:Traveloka Dorong Pertumbuhan Pariwisata Berkelanjutan di Bali, Bandung, dan Yogyakarta
Dia mengemukakan, selain di Kecamatan Talang, Pemkab Tegal juga membangun Balai PKB di Kecamatan Pangkah, Margasari dan Dukuhturi.
Pembangunan Balai PKB ini tujuannya untuk mengoptimalkan kegiatan KB, mempercepat penurunan stunting dan untuk melakukan koordinasi dengan para kader serta relawan di desa.
"Semoga Balai PKB ini bermanfaat," ucapnya.
BACA JUGA:Ganjar Komitmen Perlindungan kepada Pahlawan Devisa di Hari Migran Internasional
Asisten Sekda Kabupaten Tegal Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraaan Rakyat, Suspriyanti saat meresmikan Balai PKB tersebut mengapresiasi atas kerjasama yang baik dari semua unsur yang ada di Kecamatan Talang.
Sehingga kegiatan Rames Saceting ini bisa berjalan lancar dan memberikan dampak signifikan terhadap upaya percepatan penurunan stunting.
Sementara, Camat Talang Sumiyati membenarkan jika kegiatan Rames Saceting ini sangat membantu dalam upaya percepatan penurunan stunting. Hal ini terbukti dari hasil laporan yang dibuat oleh Puskesmas selaku wakil ketua TPPS Kecamatan.
BACA JUGA:SD Negeri Kaligangsa 3 Kota Tegal Adakan Market Day
Berdasarkan intervensi yang dilakukan sejak bulan Juli tahun 2023 dari jumlah sasaran bayi dua tahun (baduta) stunting dan Bumil KEK (kurang energi kronis) dari jumlah baduta stunting sebanyak 50 orang yang sudah lulus stunting sebanyak 24 anak lulus stunting (48persen).
"Sedangkan untuk Bumil KEK dari 25 orang yang sudah lulus KEK sebanyak 22 orang (88 persen)," imbuhnya.