Dengan menggunakan metode pengawetan itu, maka terciptalah telur asin yang diawetkan menggunakan garam. Pemberian garam berfungsi untuk menonaktifkan Enzim perombak pada telur bebek, agar dapat disimpan dalam waktu yang lama.
Dengan mengawetkan telur bebek itu, dapat membuang bau amis yang sangat kuat, serta membuat kualitas dari telur bebek bertahan lebih lama. Pasangan Tionghoa itu hanya memproduksi telur asin dengan jumlah yang sedikit.
Tetapi, seiring berjalannya waktu permintaan dari pelanggan bertambah banyak. Maka dari itulah akhirnya mengawetkan telur bebek menjadi telur asin.
BACA JUGA:Anda Bingung Cari Telur Asin, Inilah 22 Alamat Pedagang Telur Asin di kota dan Kabupaten Tegal
Selanjutnya, keduanya memperkejakan masyarakat lokal Brebes untuk membantu memenuhi permintan pelanggan, sekaligus mengembangkan industri telur asin di Brebes.
Seiring berjalannya waktu, dari pengalaman yang diperoleh setelah bekerja kepada sepasang sumai istri keturunan Tionghoa itu, masyarakat Brebes mulai bisa memproduksi telur asin buatan mereka sendiri.
Demikianlah ulasan mengenai Industri telur asin di Brebes yang sejarahnya bermula dari sepasang suami istri keturunan Tionghoa.(*)