DISWAYJATENG, SLAWI - Aneka kerajinan dari bambu dibuat oleh pengrajin di Desa Rembul, Kecamatan Warungpring. Kerajinan bambu dari hasil kreativitas warga,sudah dikenal masyarakat sejak dulu dan mampu bertahan hingga sekarang.
Ratono, perangkat Desa Rembul sekaligus kelompok pengrajin bambu di Blok Dukuh Tengkolo RT 18,19, 20 Rw 02 mengatakan, kerajinan bambu dibuatnya saat waktu luang, sebagai usaha sampingan. Hasil kreativitas tersebut dijual di Kabupaten Pemalang dan sekitarnya. Biasanya penjual datang langsung untuk mengambil kerajinan tersebut.
"Di sini banyak yang punya kemampuan kerajinan bambu dan menjadi usaha sampingan," katanya.
Hasilnya lumayan bisa membantu menopang kebutuhan keluarga, walaupun saat ini jumlah pengrajin makin sedikit, namun kreatifitas dari bambu masih bertahan serta banyak peminat.
"Pesanan dalam jumlah banyak, untuk acara - acara besar masih banyak, sehingga terus dipertahankan," tambahnya.
Kerajinan bambu yang dibuat antara lain tempat tisu, tempat sampah, lampu hias, cangkir bambu, kedo, tampah, vas bunga dan lain sebagainya. Bagi sebagian masyarakat, justru kerajinan dari bambu ini lebih awet dan unik, apalagi proses pembuatannya tidaklah mudah.
"Butuh waktu, tenaga, telaten, teliti dan kreatifitas dalam membuatnya, supaya hasilnya menarik," ujar Muhri yang juga pengrajin bambu.
Hasil kreatifitas bambu juga sering dijual keliling, bahkan saat ini sudah online. Karena peminat cukup banyak, maka kerajinan tersebut dibuat hampir setiap hari, karena butuh waktu beberapa hari dalam membuat satu kerajinan bambu.
"Jadi tidak bisa langsung jadi, apalagi ukuran besar dan modelnya tidak simpel," pungkas Muhri.