DISWAYJATENG.ID - Tingkat Intelligence Quotient (IQ) atau kecerdasan manusia banyak faktor yang memengaruhinya, seperti lingkungan dan makanan.
IQ adalah intelligence quotient atau yang biasa dikenal dengan kecerdasan intelektual. Kecerdasan yang dimaksud adalah kecerdasan yang terbentuk atas proses pembelajaran dan pengalaman hidup.
IQ menggambarkan kemampuan seseorang dalam berpikir, mengingat, memahami, mengevaluasi, mengolah, dan bertindak.
Jika manusia mengkonsumsi makanan yang kurang sehat, maka akan memengaruhi penurunan kecerdasan manusia.
Makanan seperti apa yang bisa menurunkan IQ? Berikut penjelasannya, Yuk simak!
1. Daging Olahan
Dilansir dari thephrase.id, daging olahan adalah daging yang diawetkan dengan cara pengasapan, pengasinan, maupun dengan penambahan bahan kimia lainnya.
Daging olahan mengandung natrium yang bila dikonsumsi terus menerus dapat menimbulkan demensia hingga alzheimer pada otak.
2. Makanan yang Tinggi Lemak Trans
Lemak trans adalah tipe lemak tak jenuh yang berisiko bagi otak. Meski lemak trans dapat ditemukan di produk hewani seperti daging dan susu, makanan-makanan jenis ini bukanlah masalah utama.
Justru, lemak trans yang diproduksi dalam industri yang disebut sebagai minyak nabati terhidrogenasilah isu utamanya.
Lemak trans semacam itu dapat ditemukan dalam margarin, makanan beku, snack, kue kering kemasan, dan sebagainya.
Orang yang mengonsumsi makanan tinggi lemak trans cenderung memiliki daya ingat buruk, volume otak yang lebih kecil, penurunan kognitif, serta risiko Alzheimer lebih tinggi.
3. Hidangan Tinggi Gula
Jenis hidangan ini untuk minuman misalnya soda, minuman berenergi, serta jus buah tinggi gula.
Menurut penelitian yang dilakukan pada hewan, konsumsi fruktosa yang tinggi bisa berujung pada penurunan fungsi otak, memori, kemampuan belajar, serta mengganggu formasi neuron dan resistensi insulin pada otak.
4. Makanan Berpengawet
Makanan yang mengandung bahan pengawet, pewarna dan zat kimia menjadi penyebab utama kemerosotan fungsi otak.
Jika otak sudah tidak berfungsi optimal, maka tingkat IQ otomatis akan menurun. Sayangnya saat ini makanan jenis ini banyak beredar di pasaran.
Dengan warna dan ketahanan sampai berhari-hari, makanan jenis ini malah semakin diminati.
5. Makanan Yang di Goreng
Makanan yang digoreng jika dikonsumsi secara berlebihan juga bisa menyebabkan lemah otak dan penurunan IQ.
Kandungan minyak dan lemak, lama kelamaan akan menumpuk di pembuluh darah. Jika sudah begitu, aliran darah akan terganggu termasuk yang menuju otak.
Padahal Otak sangat memerlukan oksigen yang diantarkan oleh darah untuk bisa berfungsi secara optimal.
6. Ikan Tinggi Merkuri
Ikan predator berumur panjang berkemungkinan mengumpulkan merkuri dalam tubuhnya. Sehingga, sumber utama merkuri yang didapat manusia adalah seafood yang berjenis hewan laut liar.
Ketika seseorang terpapar merkuri, zat tersebut akan menyebar ke seluruh tubuh, namun terkonsentrasi dalam otak, hati, dan ginjal. Kendati begitu, wajib dicatat bahwa sebagian besar ikan bukanlah sumber utama merkuri.
Elemen jahat ini dapat mendisrupsi pusat sistem syaraf dan neurotransmitter serta menstimulasi neurotoksin, sehingga mampu merusak otak.
BACA JUGA:Ini Dia 8 Manfaat Biji Wijen Untuk Kesehatan, Salah Satunya Turunkan Kolesterol
7. Karbohidrat Halus
Karbohidrat halus contohnya adalah gulam dan tepung. Konsumsi karbohidrat halus dan lemak yang tinggi bisa menyebabkan daya ingat yang buruk.
Daya ingat buruk ini bisa jadi akibat inflamasi hippocampus, bagian otak yang meregulasi memori serta sinyal rasa kenyang-lapar.
Anak berusia enam hingga tujuh tahun dengan konsumsi tinggi karbo halus juga memiliki skor kemampuan nonverbal yang rendah.
8. Alkohol
Minum alkohol secara berlebihan akan mengakibatkan penurunan volume otak, gangguan metabolisme, dan gangguan neurotransmitter yang mana berfungsi untuk berkomunikasi.
Selain itu, kebiasaan minum berat yang disebut dengan 'binge drinking' bisa menyebabkan seseorang menginterpretasi emosi orang lain secara berbeda.
Misalnya, orang-orang ini tidak cukup sensitif memahami wajah sedih dan lebih peka terhadap ekspresi marah.(*)