BACA JUGA:Mengalami Anemia? Cobalah Atasi Dengan Minum Sangobion, Berikut Penjelasan Mengenai Penggunaannya!
4. Masalah Plasenta
Plasenta merupakan sebuah organ yang memberi makan bayi selama dalam kandungan.
Masalah plasenta, seperti plasenta previa (plasenta menutupi leher rahim) atau plasenta terlepas sebelum waktunya, bisa mengganggu pasokan nutrisi dan oksigen ke bayi, sehingga menyebabkan kelahiran prematur.
5. Perokok Aktif atau Pasif
Merokok selama kehamilan bisa meningkatkan risiko bayi lahir prematur.
Baik ibu hamil yang merokok aktif maupun yang terpapar asap rokok pasif memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap kelahiran prematur.
6. Peregangan Rahim yang Berlebihan
Terlalu banyak air ketuban atau polihidramnion bisa menyebabkan peregangan berlebihan pada rahim.
Ini bisa memicu kontraksi rahim dan menyebabkan kelahiran prematur.
BACA JUGA:8 Manfaat Ini Bisa Ibu Hamil Dapatkan dengan Melakukan Yoga, Nomor 8 Sangat Dibutuhkan!
7. Komplikasi Kesehatan Ibu
Beberapa kondisi kesehatan ibu, seperti diabetes, obesitas, atau penyakit ginjal, bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan selama kehamilan.
8. Stres Berlebihan
Stres yang berlebihan pada ibu hamil juga bisa berkontribusi pada kelahiran prematur.
Hormon stres dapat memicu kontraksi rahim atau memengaruhi perkembangan plasenta.
9. Usia Ibu yang Terlalu Muda atau Terlalu Tua
Usia ibu juga bisa memengaruhi risiko kelahiran prematur.
Ibu yang terlalu muda atau terlalu tua memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap komplikasi kehamilan, termasuk kelahiran prematur.
BACA JUGA:Ibu Hamil Wajib Lihat Ini! Berikut Pantangan Saat Usia Kandungan Tua. Nomor 2 Jarang Orang Tahu
10. Kehamilan Kembar atau Banyak Janin
Kehamilan kembar atau memiliki banyak janin juga bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur.