Akan tetapi desain rumah ini banyak menimbulkan masalah, terutama saat musim hujan. Adanya banyak penghubung pada bagian atap menjadikannya rentan bocor apabila sambungan tersebut mengalami kerusakan. Karena faktor inilah, rumah Perahu Kemureb mulai jarang dibangun dan sudah tidak banyak lagi yang bisa kita temukan.
3. Rumah Adat Julang Ngapak
Orang Sunda mempunyai kecenderungan menamakan rumah adat mereka dengan nama-nama hewan. Rumah adat Julang Ngapak memiliki makna burung yang sedang mengepakkan sayap. Dinamakan demikian karena desain atapnya yang melebar di bagian samping kiri dan kanan.
Pada bagian bubungan atap ditambahkan cagak gunting agar atap lebih kuat. Ini menjadikan atap tidak mudah bocor saat musim hujan. Rumah adat Julang Ngapak masih bisa ditemukan di Kampung Naga Tasikmalaya dan Kampung Dukuh Kuningan.
4. Jubleg Nangkub
Rumah Adat Sunda Jubleg Nangkub merupakan rumah adat dengan ciri khas bentuk atap bertingkat dengan dinding yang terbuat dari bamboo dengan ukuran yang besar. Rumah adat Sunda Jubleg Nangkub sendiri memiliki filosofi simbol kepribadian masyarakat yang ramah, sopan, dan bersahaja. Rumah adat ini juga kera pmelambangkan tanah yang indah, subur, dan makmur. Rumah Adat Sunda jenis Jubleg Nangkub juga banyak dijumpai di daerah Sumedang.
BACA JUGA:
8 Saksi dari Al Zaytun Terkait TPPU Panji Gumilang Mangkir, Bareskrim Jadwalkan Ulang Jumat