Resistensi insulin dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah, yang pada gilirannya dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
Diabetes tipe 2 telah terkait dengan penurunan fungsi kognitif dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung dan stroke.
5. Pengaruh pada Kesehatan Mental dan Kejiwaan
Obesitas juga dapat memiliki dampak pada kesehatan mental dan kejiwaan.
Beban berat yang dialami oleh individu yang mengalami obesitas dapat menyebabkan masalah psikologis seperti depresi, kecemasan, dan rendahnya harga diri.
Kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan dan berdampak pada kesehatan otak dan kejiwaan.
BACA JUGA:Ternyata Sinar Matahari Pagi Dapat Mempengaruhi Kesehatan Mental, Simak Penjelasannya!
6. Peradangan
Obesitas dikaitkan dengan peradangan kronis yang terjadi di seluruh tubuh, termasuk dalam otak.
Peradangan dapat mempengaruhi keseimbangan kimia otak dan mengganggu fungsi neurotransmiter yang penting untuk kesehatan mental dan kognitif.
Selain itu, gangguan metabolisme yang terkait dengan obesitas, seperti resistensi insulin dan dislipidemia, dapat menyebabkan penurunan fungsi otak.
7. Risiko Stroke dan Penyakit Jantung
Obesitas adalah faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan stroke. Keduanya dapat memiliki dampak serius pada kesehatan otak.
Stroke adalah kondisi darurat yang disebabkan oleh gangguan pasokan darah ke otak, sedangkan penyakit jantung dapat mengurangi pasokan darah dan oksigen ke otak.
Kedua kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada fungsi otak dan mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
BACA JUGA:Apakah Tangan Berkeringat Identik dengan Sakit Jantung?
Obesitas memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan otak.
Dampak ini meliputi penurunan kognisi dan fungsi otak, peningkatan risiko penyakit neurodegeneratif, perubahan struktur otak, resistensi insulin, dan risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, obesitas juga dapat memengaruhi kesehatan mental dan kejiwaan.
Penting bagi individu yang mengalami obesitas untuk mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk pola makan seimbang dan aktifitas fisik teratur, untuk mengurangi risiko ini dan menjaga kesehatan otak yang optimal.