SLAWI (Disway Jateng) - Gelaran rembuk stunting tingkat Kabupaten Tegal dilakukan Pemkab Tegal , mengingat untuk menangani stunting butuh peran banyak pihak yang terkoordinasi ke dalam TPPS.
Hal ini agar konvergensi aksi baik pada intervensi gizi sensitif maupun intervensi gizi spesifik mengarah pada tujuan dan sasaran yang sama, termasuk inovasi di dalamnya untuk memecah kendala berbagai penanganan stunting yang ada baik di level kebijakan, teknis hingga operasionalnya di lapangan, di masyarakat.
Hal tersebut dilontarkan Bupati Tegal Umi Azizah saat membuka acara ' rembuk stunting, di pendopo Kecamatan Lebaksiu, Selasa 6 Juni 2023.
Ditegaskan bahwa stunting merupakan sebuah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat malnutrisi kronis.
"Akibatnya tidak hanya mengganggu pertumbuhan fisik anak, tapi juga menghambat perkembangan sel otak yang tentunya akan memengaruhi kecerdasannya di masa mendatang. Sehingga untuk ini Pemerintah telah menargetkan angka prevalensi stunting nasional bisa mencapai 14 persen di tahun 2024," ujarnya.
Dia mengkalkulasi bila penurunan angka stunting konsisten di kisaran 5 persen per tahun seperti tahun 2022 lalu, maka di akhir tahun 2024 nanti angkanya untuk Kabupaten Tegal bisa 11 sampai 12 persen.
"Ini yang harus kita kejar, kita upayakan semaksimal mungkin dengan cara apa saja. Kita mengawali langkah baru, cara baru dengan berbelanja makanan tambahan bergizi seperti susu, biskuit, buah-buahan untuk balita stunting yang kemudian akan kita bagikan ke masing-masing keluarga berpenghasilan rendah yang anak balitanya mengalami stunting," cetusnya.
Menurutnya cara ini dinilai efektif untuk mempercepat penurunan angka prevalensi stunting, menjadi akselerator intervensi gizi sensitif untuk meningkatkan ketahanan pangan dan gizi balita stunting.