SLAWI (Disway Jateng) - Kedatangan puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Anti Kekerasan ( AMPAK) Kabupaten Tegal yang sempat menggelar orasi didepan kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ( Dikbud) mendapatkan apresiasi tersendiri oleh kepala Dinas Dikbud, Akhmad Was' ari SPd MM.
Masa yang sempat berorasi tak kurang dari setengah jam tersebut sempat menyampaikan aspirasi terkait keprihatinan adanya kasus tawuran pelajar yang sempat memakan korban jiwa beberapa hari lalu. Mereka menyerukan untuk mencabut ijin sekolah yang terlibat tawuran, mencopot kepala sekolah yang siswanya tertlibat tawuran, mendesak Bupati Tegal untuk merekomendasikan SMA / SMK yang bermasalah ke Gubernur agar ditutup, mengembalikan wewenang SMA / SMK ke Pemda, hingga menurunkan Dewan Pendidikan Kabupaten Tegal.
Setelah berorasi, kepala Dinas Dikbud, Akhmad Was' ari SPd MM menemui mereka dan mengaku telah mendengar semua aspirasi dan bakal segera menyikapi masukan tersebut.
"Kami akan segera pelajari dengan seksama aspirasi ini agar bisa diimplementasikan. Kami juga merasa bangga dengan kalian atas kepedulian yang tercipta hari ini. Ini adlaah bentuk konkrit kepedulian kalian demi kondusifitas dunia pendidikan," ujarnya Kamis 16 Maret 2023.
Perwakilan dari AMPAK pun sempat memberikan aspirasi dan pernyataan sikap tertulis langsung kepada kepala Dinas Dikbud sebelum akhirnya membubarkan diri. Kepada sejumlah awak media, Was' ari yang ditemui di lobbi kantor usai menerima penryataan sikap tertulis tersebut menyatakan bahwa pihaknya akan mempelajari serta menyikapi dengan tetap mendasari pada regulasi yang berlaku saat ini.
"Kami tidak akan menabrak regulasi yang saat ini berlaku terkait masukan untuk mencabut ijin operasional sekolah maupun penurunan jabatan kepala sekolah. Kalau regulasi itu kita tabrak, nanti akan memicu demostrasi lagi atas kebijakan yang kami ambil," cetusnya.
Was' ari juga menyatakan paska mengeluarkan Surat Edaran untuk meminimalisir kejadian tawuran pelajar yang sempat memakan korban, pihaknya sempat melakukan penyisiran terhadap sekolah- sekolah yang di indikasi terlibat dalam insiden tawur antar pelajar tersebut.
"Jadi kami tidak tinggal diam paska insiden memilukan tersebut. Begitu terjadi insiden memilukan tersebut kami undang semua sekolah yang teridentifikasi. Dan kami lakukan penyisirtan terkait indikasi keterlibatan siswa dari sekolah tersebut. Mereka kami undang dan kami minta unrtuk mengurai sampai ke akar - akarnya terkait keterlibatan siswa didik mereka," ungkapnya.