Suharso Monoarfa Dipecat; Pemilu 2024 Bisa Jadi Perpisahan Bagi PPP, Waketum: KIB Tetap Solid

Selasa 06-09-2022,05:28 WIB
Reporter : Ismail Fuad
Editor : Ismail Fuad

JAKARTA, (DiswayJateng.id)- Suharso Monoarfa dipecat sebagai Ketua PPP melalui Mukernas yang digalang Majelis Syariah, Majelis Pertimbangan dan Majelis Kehormatan PPP.

Mukernas PPP yang digelar di Swis Belinn Hotel, Serang, Banten, pada Minggu (4/9) memutuskan Muhammad Mardiono sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP menggantikan Suharso Monoarfa.

Mukernas dihadiri oleh Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani, pengurus harian DPP PPP, serta Ketua dan Sekretaris dari 30 DPW PPP se-Indonesia.

Hasil Mukernas PPP tersebut menimbulkan dua kemungkinan yang berbeda bagi PPP dalam menghadapi Pemilu 2024. Termasuk nasib Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas PPP bersama Partai Golkar dan PPP.

Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam menilai pencopotan Suharso Monoarfa menandai telah jatuhnya legitimasi politik Menteri Bappenas itu di mata kader internal partainya.

Namun pada saat bersamaan muncul perlawanan politik kubu Suharso terhadap keputusan 3 Majelis PPP. Perlawanan itu menandai terjadinya faksionalisme internal di tubuh PPP.

Kata Umam, jika konflik internal ini terus berlanjut menjadi sengketa hukum di tingkat PTUN dan MA, maka dampaknya tidak hanya akan melemahkan soliditas akar politik partai.

Lebih dari itu, Umam menganalisa, dinamika faksi di PPP juga berpotensi berpengaruh pada keabsahan data verifikasi partai politik yang baru saja didaftarkan di KPU pada bulan lalu.

“Jika proses mitigasi tidak segera dilakukan, pelemahan sel-sel politik PPP mengancam tidak optimalnya mesin politik partai,” demikian kata Umam seperti dilansir RMOL, Senin (5/9).

Dalam pandangan Dosen Universitas Paramadina itu, jika kondisi ada faksi di PPP dibiarkan, ancaman degradasi parliamentary threshold 4 persen akan membayangi PPP.

“Jangan sampai Pemilu 2024 menjadi pemilu perpisahan bagi PPP dari jajaran elit partai Senayan,” pungkas Umam.

Sementara itu, terpisah Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menegaskan bahwa tidak ada kekisruhan di internal PPP pascapergantian Suharso Monoarfa ke Muhammad Mardiono. Oleh karena itu, jika isu ini berkembang menjadi perpecahan justru akan mempengaruhi KIB.

“Kalau isinya yang berkembang itu terjadi pecah terbelah segala macem tentu akan mempengaruhi dan ini punya keinginan kalau ini adalah realokasi dan reorganisasi kepartaian saja,” tuturnya.

Asrul Sani justru memastikan partainya masih solid.Plt Ketua Umum PPP menggantikan Suharso Monoarfa dipastikan tak akan mempengaruhi Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB (PPP-PAN-Golkar). Pasalnya, Mardiono merupakan koordinator dari PPP di KIB.

Kategori :