Namanya Jelek Jadi Bahan Olokan Teman, Pemuda Nekat Ceburkan Diri ke Sumur

Rabu 10-08-2022,15:18 WIB
Reporter : Teguh Supriyanto
Editor : Ismail Fuad

BREBES, (DiswayJateng)- Lantaran sering jadi korban perundungan atau bully dari teman-temannya, pemuda DGP, 18, mencoba mengakhiri hidupnya. 

Warga Dukuh Bandung, Desa Bumiayu, Brebes ini nekat menceburkan diri ke dalam sumur, pada Selasa (9/8) sekitar pukul 06.00 WIB. Beruntung nyawanya dapat terselamatkan setelah aksi percobaan bunuh diri diri ini diketahui ibunya.

Korban perundungan ini diduga merasa minder karena namanya yang dinilai jelek sering jadi olok-olokan oleh teman-temannya di sekolah. Korban bahkan sering meminta berhenti sekolah.

BACA JUGA:Pembangunan Pasar Seng Bumiayu Disoal, DPRD Nilai Belum Layak

Wasito, 44, kerabat korban menuturkan, pagi itu DGP pemuda berusia 18 tahun, kedapatan tengah berada di sekitar sumur oleh ibunya. "Ibunya kaget,lalu berteriak setelah melihat DGP melompat ke dalam sumur," ungkapnya. 

Wasito dan beberapa warga mendengar teriakan tersebut segera mendekati lokasi kejadia, dia mendapati tubuh DGP sudah berada di dalam sumur. "Kami sudah berusaha mengangkat, tapi tidak bisa karena tempatnya sempit dan minim peralatan," kata Wasito.

BACA JUGA:Hasil Audit Runtuhnya Atap Teras Museum Purbakala Bumiayu Masih Ngambang?

Setelah beberapa saat petugas BPBD, Trantib dan Damkar dibantu anggota Polsek Bumiayu tiba di lokasi kejadian setelah mendapat laporan warga. Proses evakuasi berjalan dramatis.

"Dibantu petugas, kami akhirnya berhasil mengangkatnya dari dalam sumur. Sempat panik, karena beberapa saat terakhir ketika masih didalam sumur, DGP terlihat tidak bergerak," kata Wasito.

Setelah berhasil diangkat, petugas selanjutnya melarikan DGP ke unit IGD RSUD Bumiayu. Beruntung, setelah dilakukan penanganan tim medis, kondisi DGP berangsur pulih. "Sempat dikira sudah tidak tertolong, Alhamdulillah ternyata sampai di IGD masih bisa terselamatkan meskipun sangat lemas kondisinya," ucap Wasito.

Wasito mengaku tidak habis pikir terhadap aksi nekat yang dilakukan keponakannya tersebut. Hanya saja, dirinya sempat mendengar dari orang tua DGP jika dia kerap kali menjadi korban perundungan oleh teman-temannya. 

"Dia mengeluh ke orang tuanya dan juga ke saya, jika teman-temannya sering moyokin (bully). Dengan mengolok-olok namanya, sehingga menjadi minder," tutur Wasito.

Bahkan lanjut dia, DGP sempat meminta namanya diganti agar tidak lagi menjadi korban perundungan teman-temannya dan berhenti dari sekolah tempatnya belajar di tingkat SLTA. 

"Tapi kan bukan masalah mudah mengganti nama, apa lagi sudah seusia dia. Mulai dari mengurus akta, ijazah dan lainnya. Sehingga orang tuanya belum bisa melakukan," terangnya.

BACA JUGA:Baru Angkut Enam Karung Beras, Pembobol Ricemill di Bumiayu Dibekuk Warga

Kategori :