Kenapa kok terkesan prof. Mikra digugat balik? Atau gugatan prof. Mikra sebenarnya didukung secara samar? Sebagai mahasiswa bidang fisika, sudah belasan tahun sy mengikuti tulisan beliau. Gugat yang diajukan Prof. Mikra mula-mula ya untuk dirinya sendiri. Sebagai doktor lulusan Jepang, bidang penelitian yg high-tech, tentu membawa dampak yang besar bagi nama institusi dan negara. Namun beliau sadar, banyak keterbatasan di bidang itu. Salah satunya analisis atomik yang harus dilakukan di luar negeri. Bukannya kita tak punya biaya. Banyak institusi dalam negeri punya alat canggih. Sekali beli bisa. Namun mudah rusak. Biasa perawatan dan biaya perbaikan bisa berkali lipat dari harga alat. Tidak praktis. Peneliti sekali mikir tindakan A ya harus segera dilakukan. Kalau ke luar negeri perlu pengiriman sampel dulu. Atau mengurus visa dan penerbangan dulu. Dalam beberapa hari ide sudah belok dan berkurang minat untuk terus riset. Kurang lebih saja seperti diagnosis kesehatan antara di Jakarta dan di Singapura. . Prof. Mikra berpendapat, tidak bisa secara kuantitas riset kita bagus dengan mengandalkan penelitian hi-tech. Tidak banyak terjangkau. Maka beliau punya ide. Meningkatkan kuantitas dari penelitian yang sederhana. Penelitian itu harus mengisi celah yang ada. Juga harus masuk jurnal internasional bereputasi. Ternyata ada jurnal dengan topik sederhana namun berdampak besar. Beliau sudah menemukan formula: penelitian yang bisa bagus secara kualitas dan kuantitas, murah juga.
*) Diambil dari komentar pembaca http://disway.id