Pahlawan Irpin

Jumat 01-07-2022,00:12 WIB
Editor : Ismail F

Liam Then:

Untunglah lele tak di sukai raja-raja karena beranaknya cepat dan banyak. Sehingga tidak eksklusif. Ngeri membayangkan Pecel Lele @1.5jt per kg.

Johannes Kitono:

Makanan enak yang dihidangkan di resto mahal seperti Jumbo umumnya adalah hidangan untuk Raja Raja yang bermukim di istana. Dan para pecinta kuliner enak seharusnya berterima kasih kepada para Koki istana yang nekat dan berani "membocorkan" resep makanan junjungannya. Raja setiap hari pasti ingin makan enak apalagi ditemani selir cantiknyi. Dan koki tentu harus kreatip menyajikan makanan terbaik,seperti Ayam Pengemis atau Beggar Chicken yang aneh namanya. Atau kaki ayam yang dikasih nama Ceker Cendrawasih alias Fung Cau. Kalau tidak enak dan raja sampai keselak taruhannya adalah kepala sang koki. Dulu di restoran Seafood di Hongkong mungkin juga di Jumbo. Kalau ada pelanggan yang order Ikan Tim Kerapu Bebek yang bahasa lokalnya Lo Su Fan. Maka sang koki dengan topi kebesarannya akan menenteng sendiri sajian tsb kemeja pelanggan. Seperti dalam adegan film silat, sambil berjalan pelan pelan sang koki akan berteriak mengalun : " Lo Su Fan , Lo Su Fan, Lo Su Fan " , tentu saja semua mata pelanggan akan mengikuti kemana sang koki meletakkan nampannya. Tentu pengin tahu berapa harganya ? Dulu kalau lunch di resto Jade Garden di gd BNI ada teman yang sambil guyon selalu wanti wanti. Eh teman teman, jangan salah pilih atau tunjuk ikan yang di akuarium. Yang warna kuning dan ada totol totol hitam itu harganya Rp.1,5 jt/ kg. Dan kerapu bebek jenis yang sama juga di ekspor hidup ke resto Hongkong. Kalau sudah begitu Anda pasti sudah bisa tebak berapa harganya di Hongkong.

Jimmy Marta:

.. diluar sana ada gk disebut sebut identiknya milik indonesia. Spt kalau sebut parfum, itu paris. Bicara mode itu milan. Bola itu brazil. Kuda untuk arab. dst.... Mungkin yg tahu yg mainnya jauh kyk abah...

Liam Then:

"Dari Hongkong ?" Saya pikir ucapan ini pasti asal mula nya ,muncul dari ucapan para kerabat TKI , yang dikirimi barang dari Hongkong. Kemudian pamer ke tetangga saudara. "Dari Hongkong ini". Lama kelamaan ucapan ini di asosiasikan orang kita menjadi kejadian "once in a blue moon" ,jarang terjadi, karena tak semua orang punya keluarga kerja di Hongkong. Dan di manfaatkan sebagai ucapan sergahan untuk ketidakpercayaan. Atau bisa juga karena kualitas barang dari Hongkong itu begitu bagus dibanding yang di dalam negeri. Ucapan "Dari hongkong" diserap dan dipakai sebagai kesan pembeda kualitas. Ah, seandainya nanti , ada masanya. Orang Hongkong juga bisa berseloroh tak percaya ke sesama Hongkongers ; " Dari Indonesia?!! " Karena produksi hasil Indonesia yang jarang dan berkualitas bagus" Kalau sekarang ucapan "Dari Indonesia" nya Hongkongers. Lenih baik jangan didengar dulu. Karena bakal beda jauh konteksnya dengan ucapan "Dari Hongkong" nya kita disini.

Johannes Kitono:

Tradisi bisnis di Hongkong memang luar biasa. Kalau kedua bozz yang mau kerjasama sudah salaman dan ok, tinggal para staff membereskan semua dokumen persyaratannya. Nah,konon pada 1 Januari 1974 dikala semua kantor baik swasta maupun pemerintah sedang liburan Tahun Baru. Ternyata ada satu bank asing dari AS yang buka sebentar dan tutup lagi. Bank tsb itu di buka khusus untuk menerima setoran cash US$.1 juta dari seorang pengusaha yang sering disebut Raja Mobil Indonesia. Ternyata uang apalagi US$ sangat berkuasa sampai kepala bank asing rela mengorbankan liburan Tahun Barunya.

Gambit H-1982:

Catatan Editorial: # seafood = Padanannya: "boga bahari". Edisi merakyat: "makanan/hidangan laut". # Pemilu = Pernah disinggung, akronim "Pemilihan Umum". # mendarah-mendaging = Dalam KBBI, bentuk kiasan ini ditulis "mendarah daging". Artinya, meresap benar ke dalam hati sanubari; sudah menjadi kebiasaan. # Yang kini jauh lebih kaya dari Hong Kong. = Kata "dari" di sini maksudnya "dibanding", maka pasnya: "daripada". # Tarif di Shanghai dan Beijing kini sudah lebih mahal dari restoran di Hong Kong. = Sama juga, bukan "dari" penunjuk keterangan asal yang tepat dipakai dalam konteks kalimat ini. # dibicarakan di sit = Perlu dilengkapi, menjadi "di situ." dengan titik sebagai intonasi finalnya. # di segilima ekonomi itu. = Sesuai kaidah, diberi spasi di antara "segi" dan "lima". Sesuai kecenderungan penulis, baiknya konsisten diberi tanda hubung (-) pada dua kata tersebut. # diijinkan = Yang betul "izin". Dengan huruf "z", bukan "j". # joint venture = Kerja sama berupa penggabungan sumber daya masing-masing guna mencapai visi/misi tertentu. Misalnya, konsorsium BUMN dalam membangun jalan tol. # negara manapun = Partikel "pun" di sini bermakna "juga", jadi perlu dipisah penulisannya. Sekian. Dan. Terima kasih. Atas bukunya. Hadiah Abah DI.

*) Diambil dari komentar pembaca http://disway.id

 

 

 

 

Kategori :