Resiliensi Lansia Terlantar Korban Judol, Kini Bangkit dan Berdagang
BANGKIT - Kakak beradik bangkit dari keterpurukan berkat bantuan jadup dari Dinsos.Foto:Hermas Purwadi/diswayjateng.id--
SLAWI, diswayjateng.id - Masih ingat kisah lansia terlantar korban judol yang memaksa mereka kehilangan tempat tinggalnya. Berkat resiliensi yang dilakukan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tegal, kini mereka berupaya bangkit dan berdagang.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tegal Iwan Kurniawan melalui Kabid Rehabsos Makmur menyatakan, melalui bantuan jadup, mereka berhak menerima bantuan R 250ribu per bulan yang diberikan selama 2 bulan sekali dalam 1 tahun. "Hal ini setidaknya bisa membantu kesulitan yang dialami Sulatri, 55, warga Jalan Sindoro RT 03 RW 05 Desa Mejasem Barat, Kecamatan Kramat," ujarnya, Selasa (16/9/2025).
Dia harus kehilangan rumahnya yang sempat digadaikan sang anak akibat judi online 5 tahun yang lalu. Dia datang bersama adiknya Mulyati, 53, menemui Bidang Rehabilitasi Sosial agar bisa ditampung di rumah panti. Pihaknya sempat miris mendengar pengakuan Sulastri. Awalnya, dia memiliki rumah untuk ditempati bersama keluarga dan juga adik kandungnya Mulyati. "Namun akibat utang sang anak yang kecanduan judi online membuat rumah tersebut dijual untuk melunasi semua hutang sang anak," cetusnya.
Dari penjualan rumah tersebut, dia sempat mendapatkan sisa sebesar Rp75 juta dan kini uang tersebut telah habis untuk biaya hidup dan makan sehari-hari. Sulastri memiliki suami bernama Amin yang juga menyandang penyakit katarak. Kini Sulastri bersama suami dan adik kandungnya Mulyati harus menumpang di rumah saudara tertuanya Nuralip, 57, yang berstatus janda dengan 3 anak dan 1 cucu.
BACA JUGA:Dinsos Kabupaten Tegal Gelar Bimtek Operator Desa
BACA JUGA:Dinsos Kabupaten Tegal Hadiri Pertemuan TIM TPPS Percepatan Penurunan Stunting
Rupanya dirumah mungil milik Nuralip tersebut, juga menampung saudara paling tua yakni Tresnati, 60. " Kondisi inilah yang mendorong Sulastri dan Mulyati ingin keluar dari rumah sang kakak yang telah bertahun - tahun diikutinya. Mereka berdua selama ini tinggal dibagian dapur rumah Nuralip," ungkapnya.
Keduanya memantapkan tekad untuk mencari pekerjaan dan mencari modal agar bisa hidup mandiri dan tidak menjadi beban saudara- saudaranya yang juga hidup dibawah garis kemiskinan. Makmur berharap ke depannya mereka bisa mandiri dengan berdagang sesuai dengan keahlian yang mereka miliki dan bisa menyambung kelangsungan hidupnya. (adv)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
