Pasca Kecelakaan Maut di Purworejo, Muhaimin Desak Pemprov Bangun Jalur Penyelamat

Pasca Kecelakaan Maut di Purworejo, Muhaimin Desak Pemprov Bangun Jalur Penyelamat

Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi PKB, Muhaimin-Foto : Ari Sunandar/jateng.disway.id-

PURWOREJO, diswayjateng.id - Kecelakaan lalu lintas di jalan menurun Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, kembali menelan korban jiwa. Menyikapi kecelakaan maut di Purworejo tersebut, Anggota DPRD Jawa Tengah Muhaimin mendesak Pemerintah Provinsi untuk segera membangun jalur penyelamat atau escape ramp di titik rawan tersebut.

"Kalijambe ini bukan sekadar jalur penghubung. Ini jalur ekstrem yang sudah berkali-kali menelan korban. Kalau tidak segera dibangun jalur penyelamat, kita sedang membiarkan warga terus bertaruh nyawa," ujar Muhaimin.

Jalan Kalijambe merupakan jalur dengan kontur menurun panjang dari arah Magelang menuju Purworejo. Medan curam tersebut sering kali menjadi masalah bagi kendaraan berat, terutama ketika sistem rem mengalami gangguan.

Muhaimin menekankan bahwa titik kecelakaan maut di Purworejo tersebut sudah lama masuk dalam zona merah kecelakaan di Purworejo. Namun, hingga kini, belum ada jalur pelambatan maupun escape ramp di lokasi tersebut yang dapat digunakan pengemudi dalam kondisi darurat.

BACA JUGA:Mabes Polri Lakukan Olah TKP Kecelakaan Purworejo dengan Sistem TAA

BACA JUGA:Polda Jateng Dampingi Korban Kecelakaan Maut Purworejo-Magelang, Sediakan Layanan Konseling

Tak lama setelah insiden terbaru, Muhaimin langsung menghubungi Ketua Komisi D DPRD Jateng, Hj. Nur Sa’adah, dari Fraksi PKB. Ia meminta agar pembangunan jalur penyelamat Kalijambe dimasukkan sebagai prioritas pembangunan infrastruktur wilayah selatan Jawa Tengah.

"Saya langsung komunikasi dengan Bu Nur Sa’adah. Beliau sangat responsif. Saya minta ini masuk prioritas utama, karena terlalu banyak korban di jalur ini," tegas Muhaimin.

Politikus PKB itu juga menyampaikan komitmennya untuk mendorong alokasi anggaran dalam APBD Perubahan 2025 dan RAPBD 2026. Fokusnya tidak hanya pada jalur penyelamat, tetapi juga mencakup perbaikan rambu lalu lintas dan sistem penerangan jalan.

"Setiap kejadian selalu ditangisi, tapi tidak ada solusi permanen. Ini bukan kecelakaan biasa, ini titik darurat yang harus ditangani lintas sektor—Dinas Bina Marga, Dishub, hingga Balai Jalan Nasional," katanya.

BACA JUGA:11 Tewas dalam Kecelakaan Truk dan Kopada di Purworejo

BACA JUGA:Bupati Purworejo Gelar Rakor Pengawasan Sanksi Administratif Pelanggaran Tata Ruang

Dalam lima tahun terakhir, Kalijambe telah mencatat sejumlah kecelakaan fatal, mayoritas melibatkan kendaraan pengangkut logistik atau rombongan penumpang. Selain tanjakan curam dan lebar jalan yang terbatas, minimnya jalur pelambatan serta tidak adanya infrastruktur darurat turut memperbesar risiko kecelakaan.

Muhaimin menekankan bahwa pemerintah tidak bisa menunggu korban jiwa berikutnya sebelum bertindak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: