Terdampak Tol, Siswa SD di Bedono Bersekolah di Kolong Jalan karena Administrasi Belum Kelar

Anak anak SD Bedono 1 melakukan kegiatan belajar mengajar di bawah kolong tol-nungki diswayjateng-
DEMAK, jateng.disway.id - Ratusan Siswa SD Negeri Bedono 1 Sayung, Sayung, DEMAK mengikuti proses belajar mengajar di kolong bangunan tol tanpa meja dan kursi hanya beralaskan terpal. Proses ini terjadi karena ruang kelas dikunci akibat urusa administrasi proyel tol yang belum kelar.
Menurut Darso, Ketua Komite Sekolah SDN 1 Bedono, kondisi tersebut berawal dari bangunan sekolah yang terdampak pembangunan jalan tol, sehingga dibuatkan kelas baru. Kendati pembangunan telah selesai, hingga saat ini permasalahan administarsi belum selesai.
"Sekolah sudah jadi, tapi urusan administrasi antara pihak pengembang jalan tol kepada kontraktor yang membangun sekolah belum diberikan, sehingga diduga pihak kontraktor belum menyerahkan kunci tersebut," ucalnya.
Akibatnya anak didik yang akhirnya oleh pihak sekolahan melakukan proses belajar mengajar di bawah bangunan tol. Terdapat 4 kelas yang terpaksa berlajar dengan cara tersebut, sementara lainnya melakukan KBM di gedung lama dengan kondisi yang tidak jauh berbeda.
BACA JUGA:Pimpin HIPMI Brebes, Rizki Targetkan Investor Kembangkan Wirausaha
BACA JUGA:Upacara Hari Pendidikan Nasional, Pemerintah Kota Tegal Beri Penghargaan Guru dan Siswa Berprestasi
"SD N Bedono 1 Sayung memanv termasuk area yang berdampak proyek tol laut Semarang - Demak, sehingga harus direlokasi dan dibangjn gedung baru. Nah gedung baru sudah ada tapi kita tak bisa menempati," ucapnya.
Para siswa pun mengaku bahwa sistem KBM dengan lesehan membuat tidak nyaman. Mereka pun berharap bisa krmbali mengikuti KBM di dalam kelas. Saat disinggung mengenai mengapa tidak memilih daring atau luring sampai urusan selesai, pihak sekolah belum memberi tanggapan.
Kepada disway.jateng.id, perwakilan konsursium jalan tol mengatakan bahwa ada pengerjaam yang belum sepenuhnya selesai, sementara di tempat terpisah pengembang dari CV. 99 Cahaya yang membangun sekolah tersebut mengatakan bahwa pihaknya sudah memenuhi semua kewajiban.
"Semua sudah selesai dan bangunan baru sudah ada, kami tidak menahan kuncinya," ucap Teguh Santoso, pengembang pembangunan sekolah tersehut.
BACA JUGA:Prihatin dengan Unjuk Rasa saat May Day
BACA JUGA:Ketua DPRD Jateng Sesalkan Bentrok Saat Aksi May Day di Semarang
Saat dimimtai keterangan terhadap persoalan tersebut Bupati Demak, menyampaikan baru mengetahui dan akan segera menindaklanjuti persoalan tersebut.
"Kami baru mendengar ini, dan akan segera datang ke sana," ucap Bupati Demak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: