Ketua PHDI: Kota Semarang Tidak Punya Pantai Indah seperti Bali dan Lombok, tapi Punya Keberagaman Budaya

Ketua PHDI: Kota Semarang Tidak Punya Pantai Indah seperti Bali dan Lombok, tapi Punya Keberagaman Budaya

Sejumlah peserta mengikuti Festival Seni Budaya dan Pawai Ogoh-ogoh di Kota Semarang, Sabtu, 26 April 2025.--Wahyu Sulistiyawan

SEMARANG, diswayjateng.id- Meskipun Kota Semarang tidak memiliki pantai yang indah seperti Bali dan Lombok, serta panorama pegunungan yang indah. Tapi Kota Semarang memiliki keberagaman budaya dan agama yang sangat banyak.

Hal tersebut disampaikan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Semarang I Nengah Wirta Darmayana pada pembukaan Festival Seni Budaya Lintas Agama dan Pawai Ogoh-ogoh di depan Balai Kota Semarang, jalan Pemuda, Sabtu, 26 April 2025.

"Dengan keberagaman budaya dan agama inilah, maka terwujud sebuat Festival Seni Budaya Lintas Agama dan Pawai Ogoh-ogoh," terangnya.

Ia menceritakan, pawai ogoh-ogoh dilaksanakan pada 2010 untuk meningkatkan pariwisata di Kota Semarang.

"Seni budaya ogoh-ogoh ini sudah kita laksanakan sejak 2010, adapun yang melatar belakangi Dinas Pariwisata untuk memajukan pariwisata di Kota Semarang," jelasnya.

Lebih lanjut, Kota semarang tidak mempunyai laut yang indah seperti Mandalika Lombok, tidak punya laut yang indah seperti Kuta di Bali dan panorama pegunungan yang indah. 

"Namun dengan kekuranga itu, banyak cara untuk membangkitkan pariwisata di Kota Semarang salah satunya tourism based community," terangnya.

"Kita memperdayakan komunitas-komunitas yang ada di kota semarang, salah satunya adalah umat Hindu dan PHDI ikut serta dalam hal ini sekaligus untuk nguri-nguri budaya,"tambahnya.

Menurut Nengah, Festival Seni Budaya Lintas Agama dan Pawai Ogoh-ogoh ini bertujuan untuk membangun kerukunan umat beragama.

"Yang ikut dalam karnaval ini dari seluruh elemen masyarakat dan agama yang ada di Indonesia," terangnya.

Selain itu untuk mengingkatkan wisatawan di Kota Semarang dan mematik para seniman di Kota Semarang untuk berkembang.

"Sejak 2024 kemarin, wisatawan Kota Semarang sudah melebihi Kota Surakarta. Ini juga sekaligus untuk mematik para seniman yang ada di kota semarang untuk bisa menciptakan seni-seni baru, karena seni merupakan buah rasa dan karsa serta karya," ungkapnya.

Ia menerangkan, pada karnaval kali ini hanya diikuti 850 peserta dikarenakan dampak dari efisiensi anggaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: