Ibarat Hidup Segan Mati Tak Mau, Obyek Wisata Silayur Park Semarang Sepi Pengunjung

Obyek wisata Silayur Park yang dibangun sejak 2022, saat ini sepi pengunjung.--Wahyu Sulistiyawan
SEMARANG, diswayjateng.id - Obyek wisata hutan kota Silayur Park yang berlokasi di jalan Dr. Prof Hamka, Ngaliyan Kota SEMARANG kondisinya semakin memprihatinkan.
Pasalnya, Silayur Park Semarang sebagai tempat wisata yang mengusung konsep hutan kota dengan menyuguhkan wisata alam, kolam renang dan kuliner ini semakin lama mulai ditinggalkan pengunjung.
Silayur Park Semarang merupakan anak perusahaan dari Lawu Park Group yang dibangun sejak Januari 2022.
"Awal mula dibangun semua masuk gratis, terlihat ramai baru diberi tiket Rp20 ribu per orang, semakin kesini semakin sepi, tiket yang diberikan sekarang Rp10ribu untuk hari biasa dan Rp15 ribu untuk weekand," terang Koordinator Silayur Park, Solehudin kepada diswayjateng.id, Jumat 9 Mei 2025.
BACA JUGA:Pengunjung Objek Wisata Semarang Zoo Harapkan Perbaikan dan Penambahan Fasilitas
BACA JUGA:Festival Budaya Lintas Agama, Agustina Ingin Pariwisata Semarang Setara Bali
Sepinya pengunjung ini disebabkan karena kurangnya branding di lokasi Silayur Park dan akses jalan masuk yang masih berbentuk susunan batu besar.
"Sepinya pengunjung karena kurangnya branding tulisan besar di tepi jalan, hanya sebatas MMT dan umbul-umbul ditepi jalan, selain itu kondisi akses masuk juga menjadi faktor utama karena jalannya hanya susunan batu besar,"katanya.
Lebih lanjut, Soleh mengatakan orang yang pernah datang kesini, pasti tidak mau kembali lagi karena selain aksesnya jelek, juga wahananya sedikit.
"Biasanya kalau ada yang masuk, saya beri informasi seadanya kalau kondisinya seperti ini. Jika hanya melihat sebentar tidak saya kenakan kascis, tapi kalau lama baru saya beri karcis. Karena orang yang kesini, jarang yang kembali lagi," paparnya.
BACA JUGA:Salah Masuk Mobil di Balai Jagong Kudus, Pria Mabuk asal Semarang Nyaris Tewas Dimassa
BACA JUGA:Ahmad Aufa, Calon Jamaah Haji Termuda Semarang Gantikan Ibunya yang Wafat
Soleh menjelaskan, penurunan pengunjung terlihat sejak akhir 2024, setiap harinya pengunjung tidak mencapai 50 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: