Meski Sempat Tertunda Karena Sakit, Suwirto Calon Jamaah Haji Tertua Semarang Berangkat Ditemani Anaknya

Meski Sempat Tertunda Karena Sakit, Suwirto Calon Jamaah Haji Tertua Semarang Berangkat Ditemani Anaknya

Suwirto (92) merupakan calon jamaah haji tertua di Kota Semarang yang rencana berangkat pada Mei 2025 mendatang.--Wahyu Sulistiyawan

SEMARANG, diswayjateng.id - Sempat tertunda berangkat Haji pada 2024 karena sakit, Suwirto (92) akhirnya bisa menjalankan ibadah Haji ditemani kedua buah hati Darmini (67) dan Winarto pada tahun ini.

Sebelumnya, Suwirto warga Kalipepe, Pudak Payung, Kota Semarang sudah mendaftarkan Haji sejak 2012 dan dijadwalkan berangkat pada 2024. Namun cobaan muncul disaat ia terkena gejala struk yang membuat Suwirto, istri dan Darmini harus menunda keberangkatannya.

"Seharusnya sudah berangkat pada 2024 kemarin bapak (Suwirto), ibu dan saya. Tapi mendadak sakit gejala struk akhirnya terpaksa ditunda," ujar Darmini kepada wartawan diswayjateng usai mengikuti Pembekalan Manasik Haji di UIN Walisongo Semarang, Minggu, 27 April 2025.

Nasib pilu kembali muncul, setelah dijadwalkan kembali berangkat pada 2025, Suwirto tidak bisa menjalankan ibadah Haji bersama sang istri dikarenakan terkena struk dan digantikan putranya Winarto.

BACA JUGA:1.496 Calon Jamaah Haji Ikuti Pembinaan Manasik di Uin Walisongo Semarang, Siap Berangkat Mei Mendatang

BACA JUGA:Perlengkapan dan Oleh-oleh Haji di Semarang Naik 85 persen, Ini Barang yang Paling Dicari Jamaah!

"Seharusnya ini bersama ibu (istri Winarto) tapi karena beliau terkena struk jadi digantikan adik saya (Winarto), jadi kami berdua yang menjaga bapak," tambahnya.

Meskipun masih dalam masa penyembuhan dari gejala struk tahun lalu, Suwirto terpaksa mengikuti ibada Haji dengan menggunakan kursi roda yang dia bawa dari rumah.

"Bisa jalan tapi tidak bisa lama, jadi harus bawa kursi roda dan diperbolehkan," terang Darmini. Ia menceritakan, Suwirto sebelum melakukan pembekalan ini sempat mengalami insiden jatuh, sehingga perlu dilakukan pengawasan ketat.

"Sebelumnya sempat jatuh, jadi perlu dilakukan pengawasan ketat dan untungnya nanti ada petugas pendamping yang bisa membantu untuk mendorongkan bapak (pakai kursi roda)," terangnya.

BACA JUGA:Perlengkapan dan Oleh-oleh Haji di Semarang Naik 85 persen, Ini Barang yang Paling Dicari Jamaah!

BACA JUGA:Ribuan Calon Jemaah Haji Siap Berangkat dari Asrama Haji Donohudan Mulai 1 Mei

Lebih lanjut, dengan usia lansia ini pendengaran dan daya ingat Suwirto mengalami penurunan.

"Kalau tahun kemarin waktu umroh masih bisa berdoa dan bacaan tawaf, tapi kemarin saat dilakukan praktek manasik haji beliau (Suwirto) sering lupa bacaannya," ujar Darmini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: