Dari Tangan Dingin Muhadi, Peci Blangkon Desa Tengaran Tembus Pasar Mancanegara

MENUNJUKKAN : Muhadi saat menunjukkan Peci Blangkon karyanya yang tembus Pasar manca negara. Foto : Nena Rna Basri--
UNGARAN, diswayjateng.id - Siapa yang dapat menyangka, dari tangan dingin warga Dusun Krajan Desa Tengaran, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang Peci Blangkon mampu menembus pasar manca negara.
Adalah bernama Muhadi (43). Pria dengan rambut gondrong sebahu itu menciptakan karya yang banyak diburu masyarakat, apalagi di bulan suci Ramadan ini.
Peci Blangkon buatan Muhadi yang kini tengah naik daun. Bahkan, pundi-pundi rupiah mulai dirasakan Muhadi.
Mengingat, sebagai perajin peci omzetnya mengalami peningkatan berkat Peci Blangkon.
BACA JUGA: Anggota DPRD Kota Tegal Sefrudin Desak Pengerukan Saluran di Kelurahan Randugunting
BACA JUGA: Gelar Musrebang 2026, Bupati Grobogan Sampaikan Program Unggulan Lima Tahun ke Depan
"Peci yang saya ciptakan ini memang berbeda dengan peci kebanyakan. Ada ciri khas tersendiri, yakni seperti namanya Peci Blangkon," kata Muhadi.
Peci Blangkon jika dilihat dari fisiknya multifungsi. Selain untuk beribadah, peci tersebut juga bisa digunakan untuk kegiatan kebudayaan.
Bahkan, ditengah kaum adam saat ini Peci Blangkon banyak juga digunakan saat ada reog atau wayang serta acara-acara kebudayaan lainnya.
"Yang pasti, fungsi utamanya adalah dikenakan untuk ibadah," ujarnya.
BACA JUGA: Inilah Usulan DPRD Grobogan Berdasarkan Aspirasi Masyarakat dalam Musrebang 2026
BACA JUGA: Gelar Musrebang 2026, Bupati Grobogan Sampaikan Program Unggulan Lima Tahun ke Depan
Awalnya Muhadi hanya menjajal membuat beberapa peci saja. Namun setelah banyak yang mengenal siapa sangka, Muhadi pun banjir orderan.
Peningkatan orderan diakui dia, sudah sejak sebelum puasa.
"Orderan meningkat naik sampai tiga kali lipat dibanding hari biasa," ujarnya.
Dan saat ini, semakin mendekati Hari Idul Fitri permintaan Peci Blangkon semakin bertambah.
BACA JUGA: Tiga Tahun Raih Opini WTP, Baznas Kabupaten Pati Sebut Profesional dan Amanah Kelola Dana Umat
BACA JUGA: Dinkes Kabupaten Pemalang Siapkan Tenaga Kesehatan untuk Arus Mudik dan Balik
Dari pengalaman yang sudah-sudah, neberapa kali saat malam Lebaran atau saat takbiran Muhadi masih bekerja untuk memenuhi pesanan.
Yang membanggakannya lagi. Permintaan Peci Blangkon ini bahkan tembus ke pasar manca negara alias luar negeri.
BACA JUGA: Kodam IV/Diponegoro dan BAI Jateng Gelar Tarling, Buka Bersama dan Nuzulul Qur'an
BACA JUGA: Menteri AHY Prediksi Timnas Indonesia Menang 2-1 atas Australia di Kualifikasi Piala Dunia
Menurut Muhadi, dalam sehari Muhadi bisa membuat 30 peci blangkon. Berbicara motif Peci Blangkon karya Muhadi memiliki beberapa bentuk diantaranya Gagrak Gedong Songo, Batik Ceplok aneka Batik dan beberapa motif lainnya.
Untuk harganya, ternyata cukup terjangkau. Yakni kisaran Rp 60.000 sampai Rp 65.000.
"Dan Ramadan tahun ini yang paling banyak digemari adalah Peci Blangkon dengan warna gelap. Warna tersebut banyak dipilih karena menurut konsumen bisa menyatu dengan pakaian warna apa saja," paparnya.
BACA JUGA: Warga Pati tak Perlu Bingung, Manfatkan Bus Mudik Gratis untuk Pulang Kampung
Muhadi menambahkan, pemasaran Peci Blangkon saat ini telah tembus hingga pasar Prancis. Melalui jaringan koneksi di Prancis, Peci Blangkon cukup bersaing.
Sementara, untuk pasar dalam negeri diakuinya telah merata di seluruh Indonesia melalui jaringan reseller.
Atas berkah yang diperolehnya, Muhadi mengaku sangat sangat bersyukur. Apalagi, ia mampu menampung dan mempekerjakan serta memberdayakan sejumlah tenaga kerja untuk membantu dalam menambah kapasitas produksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: