Mesin Pompa Konslet karena Sampah, Agustina: Banjir Tidak Bisa Dihilangkan, karena Ini Fenomena Alam

Mesin Pompa Konslet karena Sampah, Agustina: Banjir Tidak Bisa Dihilangkan, karena Ini Fenomena Alam

Petugas melakukan pembersihan sampah yang menempel di mesin pompa Kali Tenggang, Kota Semarang, Senin, 10 Maret 2025--Wahyu Sulistiyawan

SEMARANG, diswayjateng.id - Wali Kota Semarang, Agustina menyampaikan alasan banjir yang menggenangi beberapa Kelurahan di Kota Semarang tidak cepat surut karena beberapa faktor yakni, curah hujan tinggi dan rusaknya mesin pompa karena sampah. 

Menurutnya, banjir merupakan fenomena alam yang tidak bisa dihilangkan, sehingga Ia akan segera menyelesaikan perubahan anggaran untuk segera deteksi infrastruktur yang paling utama yakni antisipasi kiriman air.

"Banjir tidak bisa dihilangkan, karena ini fenomena alam, namun kami akan bekerja semaksimal mungkin. Setelah proses perubahan anggaran selesai, kami akan deteksi infrastruktur yang paling utama mungkin antisipasi kiriman air dari atas ke genuk dan membuat seperti kolam penampungan untuk penanganan banjir di Semarang," jelasnya usai meninjau rumah pompa Kali Tenggang, Senin, 10 Maret 2025.

Menurut Agustina, curah hujan tinggi dalam kurung waktu yang lama membuat daya infrastruktur tidak mampu mengatasinya. 

BACA JUGA:Update Banjir Grobogan: 280 Orang Mengungsi, 650 Rumah Warga masih Tergenang

BACA JUGA:21 Desa Terdampak, Pemprov Jawa Tengah Sigap Tangani Banjir di Grobogan

Dari 6 mesin pompa di rumah kali Tenggang hanya berfunsi 2 mesin pompa dan dibantu beberapa mesin portibel bantuan dari PU dan BBWS. Kurang maksimal penyedotan banjir ini disebabkan rusaknya mesin karena konslet tertutup sampah.

"Karena debit air yang masuk terlalu besar, apalagi pompanya rusak. Rusak yang terakhir itu karena mampet ada ban karet yang nyantol dan membuat mesin konslet," ujarnya.

Agustina berharap, pihak BBWS bisa untuk segera melakukan perbaikan mesin pompa, meskipun itu bukan penyebab utama masalah banjir.

"Meskipun ini bukan penyebab utama, tapi kita harus bisa merawat mesin pompa ini, kita berharap harus ada proses perbaikan secepat mungkin. Tadi pihak BBWS sudah menyampaikan yang akan melakukan perbaikan sudah datang, jadi sudah bisa segera ditangani," ungkapnya.

Menurut Agustina, banjir ini merupakan moment tahunan dan sudah terjadi belasan tahun, sehingga dalam 5 tahun kedepan, pihaknya bisa menyelesaikan dalam jangkauan pemerintah kota Semarang.

"Ini moment tahunan, setiap kali hujan debit besar pasti banjir dan sudah terjadi belasan tahun. Semoga lima tahun kita akan selesaikan dalam jangkauan Pemerintah Kota. Kalau itu jangkauan Pemerintah Provinsi kita akan komunikasikan," ujarnya.

Agustina optimis, dengan Kota Semarang sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah, akan mendapatkan perhatian khusus Pemerintah Pusat dalam penanganan banjir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: