Bawa Kursi Kayu Dari Rumah, Bupati Sigit Memilih Berkantor di Pemda Terpadu

Bawa Kursi Kayu Dari Rumah, Bupati Sigit Memilih Berkantor di Pemda Terpadu

Bupati Sragen Sigit Pamungkas menunjukkan kursi kerjanya yang di bawa dari rumuah--Diskominfo Sragen for diswayjateng.id

SRAGEN, diswayjateng.idBupati Sragen Sigit Pamungkas masuk kantor hari pertama pada Senin (3/3) pagi. Setelah santer bimbang memilih tempat berkantor, Bupati lantas memilih berkantor di Kantor Pemda terpadu. Selain itu, Sigit juga sudah menempati rumah dinas yang merupakan fasilitas yang diberikan untuk Bupati.

Informasi yang dihimpun, Dia sempat mengecek kondisi kantor lama yang berada di depan alun-alun Sragen. Namun sayangnya banyak bagian yang rusak dan kurang layak untuk dijadikan kantor. Lantas pihaknya berkantor di Kantor pemda terpadu. Sejumlah kegiatan rapat  juga sudah digelar di ruangannya.

Pada hari pertamanya berkantor, Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, menegaskan komitmennya untuk mendedikasikan diri sepenuhnya kepada rakyat. "Kita harus memperjuangkan, mendedikasikan diri dengan sebaik-baiknya untuk rakyat," ujar Sigit Pamungkas.

Lantas pihaknya juga sudah menempati rumah dinas Bupati. Saat ditanya mengenai kesan pertamanya menempati rumah dinas, dia menilai Biasa saja. 

”Karena bagi saya bukan sesuatu yang baru. Ditempatkan di tempat-tempat bagian dari fasilitas Negara," terangnya.

Pada hari pertama kerjanya, Sigit Pamungkas berencana untuk mengkonsolidasikan ide-ide dengan birokrasi dan aparat pemerintahan Sragen. Ia akan menyamakan visi untuk menentukan arah dan langkah ke depan dalam rapat pembekalan yang akan segera dilaksanakan.

"Yang kalau hari pertama harus mengkonsolidasikan ide ke birokrasi, aparat pemerintahan Sragen, menyamakan visi ke depan kita menuju kemana, langkahnya bagaimana, itu yang akan saya sampaikan di pembekalan, sebentar lagi akan rapat," jelasnya.

Sigit Pamungkas juga membagikan hasil dari retreat yang diikutinya, yang akan diimplementasikan di Sragen. Pertama, memastikan sinergitas antara program nasional, provinsi, dan kabupaten. "Pak Prabowo menjelaskan program nasional, maka itu harus disambungkan. Daerah harus menyambungkan dengan program nasional itu, dan itu harus dipastikan sukses. Ada banyak program itu," ungkapnya.

Kedua, hasil retreat bertukar pikiran untuk praktik terbaik dengan kepala daerah lain dalam pelayanan publik. "Yang kedua kita bisa saling tukar best practice kepala daerah lain, yang sudah melakukan hal-hal terbaik dalam pelayanan publiknya. Itu bisa saling bertukar, karena kan terjadi komunikasi intensif dengan sesama peserta," tambahnya.

Lantas dia memastikan bahwa semua pihak harus menjadi pelayan rakyat sebaik-baiknya. Dalam kesempatan berkantor hari pertama Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, membawa kursi sendiri. Cara ini  sebagai simbol komitmennya untuk menjadikan pemerintahan yang benar-benar milik rakyat. Dalam pernyataannya, ia memperkenalkan "kursi rakyat" sebagai simbol representasi dan pengingat bahwa kekuasaan berasal dari rakyat serta harus diperjuangkan demi cita-cita mereka.

"Supaya birokrasi kita menjadi birokrasi rakyat, ini adalah representasi kursi rakyat. Pemerintahan ini senantiasa milik rakyat," ujar Sigit sembari menunjukkan kursi kayu yang dipakainya.

Kursi tersebut dibuat oleh warga Sragen di Sragen. Mencerminkan asal-usulnya yang lahir dari rakyat untuk mengemban tanggung jawab menyelesaikan masalah rakyat. Sigit menekankan pentingnya kedekatan antara pemerintah dan rakyat.

"Kursi ini mengingatkan kita semua untuk tidak mengambil jarak dengan rakyat. Kekuasaan ini dari rakyat, maka kita harus mendedikasikan diri sebaik-baiknya untuk memperjuangkan kepentingan mereka," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: