Ribuan Karyawan PT Sritex Kena PHK, Disnaker Pastikan Penyaluran Jaminan Hari Tua Lancar

Sejumlah Karyawan Sritex di hari terakhir bekerja sebelum pabrik tutup permanen.-Istimewa-
SUKOHARJO, diswayjateng.id - Nasib PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) sudah berada di masa penghujung penutupan permanen. Sejak Rabu 26 Februari 2025, ribuan karyawan PT Sritex mulai menerima surat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari kurator dan manajemen perusahaan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dispenaker) Sukoharjo, Sumarno, mengonfirmasi PHK ribuan karyawan PT Sritex ini merupakan tindak lanjut dari putusan sidang pada 30 Januari lalu.
"Karena perusahaan pailit, PHK karyawan mulai terjadi. Surat PHK mulai diterima karyawan sejak Rabu," ujar Sumarno, Kamis 27 Februari 2025
Menurutnya, keputusan ini diambil setelah pertemuan antara kurator dan manajemen PT Sritex.
BACA JUGA:Jam Kerja ASN Salatiga Selama Ramadan Disesuaikan Jadi 32,5 Jam Per Minggu
BACA JUGA:Warga Lebakbarang Pekalongan Dapat Bantuan Bedah Rumah Dari Polisi
Tanggal 26 Februari 2025 ditetapkan sebagai tanggal PHK resmi, dengan hari terakhir kerja pada 28 Februari, dan per 1 Maret 2025, operasional Sritex akan berhenti total.
Dengan kondisi ini, pabrik tekstil terbesar di Indonesia yang berlokasi di Sukoharjo resmi tutup. Seluruh kewenangan perusahaan kini berada di tangan kurator.
Dispenaker memastikan penyaluran jaminan hari tua bagi pekerja terdampak PHK akan berjalan lancar.
"Ada 8.475 karyawan yang terdampak PHK massal ini," tambah Sumarno.
BACA JUGA:Momen Haru Karyawan Sritex Coret Seragam Kerja di Hari Terakhir Sebelum Pabrik Tutup
BACA JUGA:Aksi Demo Besar Pekerja PT Sritex Batal, Digantikan Audiensi Perwakilan
Koordinator Serikat Pekerja Sritex Grup, Slamet Kaswanto membenarkan adanya PHK massal setelah kurator mulai membagikan formulir PHK kepada para pekerja.
Menurutnya, sidang putusan akhir di Pengadilan Niaga Kota Semarang pada 28 Februari akan menjadi penentu masa depan Sritex.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: