Satlantas Demak Larang Kereta Kelinci Beroperasi di Jalan Raya

Flayer larangan odong - odong beroperasi di jalan raya dari Satlantas Polres Demak--Humas Polres Demak
Di sisi lain, sejumlah pemilik odong-odong mengaku keberatan dengan aturan ini. Salah seorang pengusaha odong-odong yang enggan disebutkan namanya berharap pemerintah memberikan solusi, bukan hanya melakukan penindakan.
"Kalau odong-odong tidak boleh beroperasi, sebaiknya kami diberi rute alternatif. Misalnya, jalan mana yang masih boleh kami lalui. Apalagi, destinasi wisata lokal seperti Masjid Agung Demak menjadi salah satu tujuan utama kami," ungkapnya.
Menurutnya, pembuatan kereta kelinci membutuhkan biaya besar, dan banyak pemilik yang bergabung dalam paguyuban dengan tujuan mendukung sektor pariwisata lokal. "Kami ini juga cari nafkah, mohon pengertiannya," tambahnya.
BACA JUGA:Polres Demak dan Bina Marga Kolaborasi Perbaiki Jalan Berlubang di Pantura
BACA JUGA:Langganan Banjir! Puluhan Sekolah di Demak Terdampak, Siswa Terpaksa Daring
Sementara itu, warga setempat memiliki pandangan berbeda. Wati (36) salah seorang warga, mendukung kebijakan pelarangan odong-odong di jalan raya.
"Saya sebenarnya tidak setuju odong-odong beroperasi di jalan raya karena berbahaya dan mengganggu lalu lintas," ucanya.
"Bahkan pernah ada kecelakaan di jalan tembus, dan lebih parahnya lagi ada yang beroperasi di jalur Pantura. Itu sangat membahayakan," pungkas Wati.
Di pemberitaan diswayjateng.id sebelumnya kecelakaan dikarenakan odong-odong pernah terjadi di jalan tembus Demak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: