Sehari Jelang Berakhir Jabatannya, Tiba-tiba Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani 'Los' Minta Maaf

MENYAMPAIKAN : Seorang warga Klaseman Salatiga saat menyampaikan keluh kesah terkait keberadaan puluhan anjing milik tokoh masyarakat Salatiga. Foto : Nena Rna Basri--
SALATIGA, diswayjateng.id - Tak ada yang menyangka, sehari menjelang berakhirnya masa jabatannya Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani tiba-tiba minta maaf secara 'los'.
Kata los berulang kali terlontar saat Pj Wali Kota Salatiga menyampaikan apa yang menjadi uneg-unegnya selama memimpin Kota Salatiga kurang lebih 14 bulan lamanya.
"Ini los aja ya, tidak ada yang dipendam. Saya meminta maaf ada satu persoalan yang belum dapat saya selesaikan selama menjabat Pj Wali Kota Salatiga," kata Yasip Khasani secara tiba-tiba, ditengah momen Afternoon Tea yang digelar Pj Wali Kota di Ruang Kaloka Setda Kota Salatiga, Rabu 19 Februari 2025, malam.
Permohonan maaf Yasip Khasani ini, buntut pengaduan masyarakat khususnya di dua RT 08 dan 09, RW II, Mangunsari atas keberadaan lebih dari 15 ekor anjing milik tokoh terpandang di Salatiga.
BACA JUGA: SMP Negeri 2 Kota Tegal Sabet Piala Basketball Tournament Tingkat SMP Se- Karesidenan Tahun 2025
BACA JUGA: Antisipasi Potensi Gangguan, Polres Batang Siapkan Pengamanan Saat Pelantikan Bupati Terpilih
"Namun, saya akan berusaha untuk menyampaikan apa yang menjadi keresahan dan kegelisahan warga agar (puluhan) anjing tersebut direlokasi," ungkap Yasip.
Sebelumnya, dua warga Klaseman Salatiga Manan (54) dan Budi (54) berkeluh kesah kepada Pj Wali Kota karena warga mereka terganggu terkait keberadaan puluhan anjing milik tokoh masyarakat Salatiga.
"Pak kami memohon agar persoalan kandang anjing yang meresahkan warga diselesaikan sebelum bapak bergeser, masih ada waktu. Kami resah dengan keberadaan puluhan anjing di kandang dekat rumah saya. Saya juga terganggu saat salat malam," ujar Budi.
BACA JUGA: SMP Negeri 1 Talang Kabupaten Tegal Adakan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa
Padahal pada saat mediasi beberapa waktu lalu sudah ada kesepakatan dipindah, namun kenyataannya belum ada realisasinya.
Sehingga, keberadaan puluhan ekor anjing tersebut sangat membuat warga di RW II tidak nyaman.
"Ini sudah tiga tahun lamanya. Setiap ada pertemuan, janjinya akan dipindah. Pada kenyataannya zonk," ungkapnya.
Ia mengaku, hampir setiap jelang malam hingga dini hari suara anjing menggaruk terdengar dengan jelas.
BACA JUGA: Lakukan Evaluasi Pilkada, Surat Suara Tidak Sah Pilwakot Semarang Capai 50 Ribu
BACA JUGA: Selama Bulan Ramadan, Hotel Metro Park View Suguhkan Menu Berbuka Puasa dengan Konsep Taste of Asia
Budi juga mengungkapkan betapa berisiknya suara anjing-anjing tersebut yang cukup banyak di kandang. "Bagaimana ini. kok ya belum dipindah Ya?," tuturnya.
Sementara, seorang Tokoh masyarakat yang juga sesepuh Klasemen Teddy Sulistio mengaku siap jika menjadi mediator antara warga dengan pemilik anjing.
"Saya berharap (pemilik anjing) bisa jadi teladan, apalagi sekarang menjadi Bapaknya warga salatiga. Saya berharap ada komunikasi yang baik dengan warga Klaseman dan berharap kandang anjing segera ditutup. Masak sih bikin kandang anjing ditengah pemukiman warga," ucap Teddy, yang juga mantan Ketua DPRD Salatiga.
BACA JUGA: Kirab Dugderan Semarang, Agustin Kali Pertama akan Menjadi Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbodiningrum
BACA JUGA: Kontainer Muatan Tepung 18 Ton Terguling Tutupi Badan Jalan Lingkar Salatiga, Semarang Solo Macet Panjang
"Dan sata jika diminta siap fasilitasi pertemuan antara warga dengan pemilik anjing," imbuhnya.
Diketahui beberapa waktu lalu di daerah Klaseman Salatiga terjadi konflik warga dengan salah satu pemilik kandang Anjing yang memelihara puluhan anjing aehingga meresahkan warga.
Sebagai informasi, warga RW II Klaseman Salatiga protes keberadaan kandang anjing dan menghendaki agar (anjing peliharaan) tersebut dipindahkan pemiliknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: