Paguyuban Dewiku Ramai-ramai Datangi Goa Terawangan Blora

Paguyuban Dewiku Kudus berbagi pengalaman terkait pengelolaan lahan Perhutani di Goa Terawang Blora.-ist-
KUDUS, diswayjateng - Paguyuban Desa Wisata Kudus (Dewiku) Kabupaten Kudus melakukan studi tiru ke Kabupaten Blora. Agenda ini diikuti sejumlah perwakilan dari pengelola desa wisata di Kudus. Tujuannya menggali inspirasi dan memperluas wawasan dalam pengelolaan wisata di kota penghasil minyak dan kayu jati tersebut.
Dalam agenda tersebut, delegasi Dewiku mengunjungi beberapa destinasi wisata unggulan di Blora. Diantaranya Sumur Minyak Tua dan Argowisata Sawo di Desa Wisata Bangowan. Selain itu, Goa Terawang yang kini sedang viral.
Pemilihan lokasi wisata ini, didasarkan pada keunikan serta keberhasilan pengembangan pariwisata berbasis komunitas.
Pembina Dewiku, H. Anis Aminudin mengatakan, agenda studi tiru ini menjadi bagian dari program kerja kepengurusan Dewiku periode 2025–2029 yang diketuai oleh H. Maskur.
BACA JUGA:Tarian Kretek Massal Pecahkan Muri, Sambut Bupati dan Wabup Kudus Terpilih Samani-Bellinda Birton
BACA JUGA:Dua Lumbung Padi di Kudus Bersiap Panen, Bulog Janjikan Beli Gabah Sesuai HPP
Salah satu alasan memilih Desa Wisata Bangowan, karena prestasi sebagai juara 2 Desa Wisata Rintisan tingkat nasional dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).
“Ketika kami berkunjung, sebenarnya potensi wisata di Blora hampir sama dengan yang ada di Kudus,” terang Anis.
Namun, kata Anis, pengelola wisata di Blora memiliki keunggulan dalam hal administrasi, terutama dalam dokumentasi dan pengisian borang penilaian.
“Maka hal ini bisa menjadi referensi bagi desa wisata di Kudus untuk meningkatkan pengelolaan administrasi yang lebih baik,” ucap Anis.
BACA JUGA:Selama Sepekan Usai dilantik, Wabup Bellinda Gantikan Samani Jabat Bupati Kudus
BACA JUGA:Tabung Gas Melon Meledak di Kudus, Hancurkan Rumah dan Bakar Lansia
Menurut Anis, Dewiku mendapat wawasan dari para pengelola beberapa destinasi unggulan di Kota Blora. Di Argowisata Sawo, peserta memperoleh edukasi tentang cara pengolahan buah sawo sebelum dikonsumsi, karena sawo yang baru dipetik tidak bisa langsung dimakan.
Sementara di Sumur Minyak Tua, rombongan mempelajari proses pengeboran hingga pemasaran minyak mentah sebelum dikirim ke pengilangan di Cepu.
Di Goa Terawang, Dewiku disambut oleh Aris Vertical, seorang pengelola wisata yang dikenal aktif dalam pengembangan pariwisata. Ia berbagi pengalaman tentang kerja sama teknis dengan Perhutani yang menjadikan Goa Terawang semakin dikenal luas.
“Kami banyak belajar mengenai strategi kerja sama dengan berbagai pihak agar wisata yang dikelola semakin berkembang dan dikenal luas. Ilmu dan pengalaman yang diperoleh ini akan kami coba terapkan di objek wisata di Kudus,” tambah Anis.
BACA JUGA:Polisi Turun Tangan Bersihkan Bangunan SD di Kudus Usai Terendam Banjir Sepekan
BACA JUGA:Lokasi Penerima Manfaat MBG Baru Diperluas, Kudus Ditarget Kover 88 Sekolah
Melalui kegiatan ini, Anis berharap keberadaan desa wisata di Kudus dapat menerapkan strategi pengelolaan yang profesional dan menarik bagi wisatawan. Hal itu demi meningkatkan daya saing dan keberlanjutan sektor pariwisata daerah.
Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Kudus, Mutrikah, mengapresiasi kegiatan studi tiru ini sebagai langkah positif dalam meningkatkan kualitas desa wisata di Kudus.
“Peningkatan sumber daya manusia dalam pengelolaan desa wisata sangat penting. Studi tiru ini tidak hanya memberi wawasan baru, tetapi juga mengubah pola pikir para pengelola agar lebih inovatif dalam mengembangkan potensi wisata di daerah masing-masing,” ujar Mutrikah.
Mutrikah juga menyoroti kekompakan para pelaku wisata di Kudus. Yakni secara mandiri membiayai studi banding ke Kota Blora tersebut.
BACA JUGA:Touring Motor Sembari Dakwah, Muhammadiyah Kota Kretek Hadirkan BikersMu Chapter Kudus
BACA JUGA:Pertamina Gelontor 17.920 Tabung Gas Tambahan, Jawab Kegalauan Masyarakat Kudus
“Semangat kebersamaan ini perlu terus dijaga, agar sinergi antar-desa wisata semakin kuat, sehingga desa wisata yang masih berstatus rintisan dapat berkembang lebih pesat,” pesan Mutrikah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: