Dua Lumbung Padi di Kudus Bersiap Panen, Bulog Janjikan Beli Gabah Sesuai HPP

Dua Lumbung Padi di Kudus Bersiap Panen, Bulog Janjikan Beli Gabah Sesuai HPP

Petani di Kudus bersiap panen pada MT 1 selama Februari hingga Maret-arief pramono/diswayjateng.id-

KUDUS, diswayjateng.id- Dua kecamatan di Kabupaten Kudus yang dikenal sebagai lumbung padi, kini siap melakukan panen pada musim tanam (MT) 1 usai dilanda banjir. Para petani di dua kecamatan yakni Kaliwungu dan Undaan segera menikmati hasil panen mereka saat Februari 2025 ini.

Untuk mendukung program swasembada pangan, pihak Bulog siap membeli gabah kering panen sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP).  Hal itu dilakukan Bulog sesuai surat keputusan (SK) Kepala Badan Pangan Nasional nomor 2 tahun 2025.

Dalam SK tersebut mengatur tentang Perubahan HPP dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras. Yakni HPP gabah kering panen sebesar Rp 6.500 perkilogram sejak 15 Januari 2025.

Kepala Dinas Pertanian Kudus melalui Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Perkebunan, Agus Setyawan menyebut, sawah milik kalangan petani di Kecamatan Kaliwungu dan Kecamatan Undaan siap panen.

Agus memaparkan, total luasan sawah sap panen sekitar 5 ribu hingga 6 ribu hektar dari total MT 1 yang ditanami sekitar 8 ribu hektar. Namun untuk wilayah Undaan, petani lebih dominan menanam padi ketan.

“Sedangkan yang menanam padi biasa, difokuskan untuk kebutuhan rumah tangga dan tidak dijual,” ujar Agus.

Sehingga untuk panen awal ini, kata Agus, gabah di Kecamatan Kaliwungu seluas kurang lebih 600 hektar yang akan dijual. Di mana tiap hektar sawah diperkirakan menghasilkan kurang lebih 6 ton gabah.

“Semua gabah padi di wilayah Kudus siap dibeli Bulog asal para petani bersedia dibeli sesuai HPP. Tapi tidak untuk padi ketan karena tidak termasuk bahan pangan. Ini sesuai instruksi presiden, gabah kering panen harus dibeli Bulog sesuai HPP Rp 6.500,” terang Agus.

Menurut Agus, instruksi gabah kering panen harus dibeli Bulog bukan suatu paksaan. Petani boleh menolak ketika merasa HPP terlalu murah.

Sementara itu, Kepala Gudang Bulog Kaliwungu Kudus, Eko Setyawan menambahkan, semua gabah kering panen dari petani dengan kualitas apapun bisa dibeli Bulog dengan harga sesuai HPP.

Untuk di wilayah Kecamatan Kaliwungu, ditargetkan bisa menyerap kurang lebih 23 ribu ton gabah kering di masa tanam pertama ini.

“Hal ini sesuai arahan Pak Presiden melalui Dispertan, Bulog disuruh menyerap gabah petani sesuai HPP,” katanya.

Teknisnya, gabah dari sawah nantinya akan dibawa ke tempat penggilingan terdekat yang bekerja sama dengan mitra Poktan atau Gapoktan yang memiliki alat drying serta lainnya

Selama proses pengeringan hingga menjadi beras, semua dalam pengawasan pihak Bulog. Sedangkan pembayaran dari Bulog nantinya bisa cash dan juga bisa melalui transfer.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: