Dapur Umum Banjir Buka Tiga Shift untuk Suplai Logistik Pengungsi, Masyarakat Dipersilakan Bergabung

Dapur Umum Banjir Buka Tiga Shift untuk Suplai Logistik Pengungsi, Masyarakat Dipersilakan Bergabung

Dapur umum Dinsos Demak buka tiga shif untuk suplai makanan pengungsi dampak banjir.-nungki diswayjateng-

“Para pengungsi juga membutuhkan obat-obatan, terutama salep untuk gatal-gatal karena genangan air ini masih lama surutnya. Selimut juga dibutuhkan karena udara malam disini dingin,” ungkapnya.

Sementara itu Plt. Kepala Pelaksana BPBD Demak, Haris Wahyudi, menjelaskan bahwa upaya penanggulangan banjir terus dilakukan, pihaknya telah mengoperasikan sejumlah pompa air untuk mengurangi genangan.

BACA JUGA:1.817 Hektare Sawah Terdampak Banjir Batang, Irigasi Banyak yang Rusak

BACA JUGA:Satu Pekan Banjir, Puluhan Warga Korban Banjir Genuk Lakukan Pemeriksaan di Posko Medis

“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah desa dan dinas terkait untuk mempercepat penanganan banjir. Saat ini, kami sudah mengoperasikan pompa di beberapa titik, termasuk di Desa Kalisari, Sayung, Loireng, dan Prampelan,” ujarnya.

Banjir di Demak sendiri menurutnya dipicu oleh curah hujan tinggi serta buruknya sistem drainase, yang menyebabkan air menggenangi 21 desa di tiga kecamatan, yakni Bonang, Sayung, dan Karangtengah.

"Alhamdulillah, saat ini, di beberapa wilayah sudah mengalami penurunan debit air sekitar 5-15 cm, namun banjir masih menghambat aktivitas warga," pungkasnya.

Sebagai informasi, banjir semakin meluas di Kabupaten Demak membuat jumlah pengungsi terus bertambah. Hingga saat ini, tercatat 168 kepala keluarga (KK) dengan total 532 jiwa mengungsi di berbagai lokasi, termasuk di Desa Prampelan, Sayung, dan Karangtengah, Minggu 

Tertulis di infografis BPBD Demak, jumlah warga terdampak banjir mencapai ±16.340 KK atau 55.338 jiwa, dengan ribuan rumah, sekolah, tempat ibadah, hingga fasilitas kesehatan yang terendam. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: