Pemkot Semarang Akan Ambil Langkah Atasi Banjir di Kelurahan Kudu Genuk
![Pemkot Semarang Akan Ambil Langkah Atasi Banjir di Kelurahan Kudu Genuk](https://jateng.disway.id/upload/7381f1bd2093ae072281a67bcdce36b0.jpg)
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meninjau lokasi banjir di RW7, Kelurahan Kudu, Kecamatan Genuk, yang tergenang banjir hinnga 1 pekan, Rabu, 5 Februari 2025.--istimewa-Wahyu Sulistiyawan
SEMARANG, diswayjateng.id – Banjir yang melanda Kelurahan Kudu, Kecamatan Genuk, kembali menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Semarang.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu yang akrab di sapa Mbak Ita turun langsung ke lokasi untuk meninjau kondisi terkini serta memastikan langkah-langkah cerdas strategis yang akan diambil guna mengatasi permasalahan ini.
Banjir yang terjadi akibat meluapnya sungai di wilayah tersebut, yang dikenal warga dengan nama Kali Kudu.
Salah satu penyebab utama adalah tersendatnya aliran air menuju laut karena pintu air di muara Kali Dumbo, Kabupaten Demak harus ditutup akibat kondisi pasang.
BACA JUGA: Hampir Satu Pekan, Warga RW 8 Kudu Genuk Terendam Banjir
BACA JUGA:Hanya 2 Pompa Yang Aktif, Ini Penyebab Banjir Kaligawe Semarang Tak Kunjung Surut
Hal ini menyebabkan air tertahan dan menggenangi permukiman di Kelurahan Kudu, terutama di RW 7 yang terdampak di 11 RT.
Banjir di wilayah ini bukanlah kejadian baru. Secara geografis, Kali Kudu sejajar dengan jalan utama, sehingga ketika debit air meningkat dan tidak dapat langsung mengalir ke laut, air cenderung meluap ke jalan dan pemukiman warga.
Infrastruktur yang ada saat ini masih memiliki keterbatasan, terutama dalam sistem pengendalian air di muara sungai.
Mbak Ita menegaskan bahwa permasalahan ini tidak bisa hanya diselesaikan di tingkat kota, tetapi juga memerlukan sinergi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Demak, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), serta PLN dan PDAM.
BACA JUGA:Langganan Banjir! Puluhan Sekolah di Demak Terdampak, Siswa Terpaksa Daring
BACA JUGA:Penataan Kota Batang Terkendala Banjir, Pemkab Butuh Anggaran Rp20 Miliar
"Kami tidak bisa saling menyalahkan, yang perlu kita lakukan adalah mencari solusi bersama agar kejadian ini tidak terus berulang," jelas Mbak Ita, Rabu, 5 Februari 2025.
Menurutnya, sebagai respons cepat terhadap banjir ini, Pemerintah Kota Semarang telah mengambil sejumlah langkah konkret, di antaranya pemasangan Sandbag atau karung pasir yang digunakan untuk menahan limpasan air, agar tidak semakin meluas ke pemukiman. Sandbag ini akan ditempatkan di sepanjang aliran Kali Kudu yang berpotensi meluap.
Yang kedua, Peninggian Pintu Air dan Pompa Kolam Retensi PDAM
PDAM memiliki kolam retensi di wilayah ini, namun pintu airnya masih kurang tinggi, sehingga tidak mampu menahan air dengan optimal. Pemerintah Kota Semarang saat ini sedang melakukan peninggian pintu air agar kapasitas pengendalian air lebih maksimal.
BACA JUGA:Banjir 3 Bulan, Presiden Prabowo
BACA JUGA:Proyek Kolam Retensi Pengendali Banjir Selesai, Ancaman Genangan Air Masih Mengintai
Karena air tidak dapat mengalir ke laut akibat kondisi pasang, penyedotan air menggunakan pompa menjadi solusi utama agar genangan cepat surut.
Menyadari bahwa solusi darurat saja tidak cukup, Wali Kota Semarang menegaskan pentingnya pembangunan sheetpile (dinding penahan tanah) di sepanjang Kali Kudu.
Saat ini, sheetpile sudah dibangun di Sayung, Kabupaten Demak, tetapi belum menjangkau wilayah Kelurahan Kudu.
“Kami sudah meminta kepada BBWS untuk melanjutkan pembangunan sheetpile di wilayah ini. Namun, kami memahami bahwa ada kendala anggaran yang harus diperhitungkan. Oleh karena itu, sambil menunggu pembangunan ini, kami akan terus mencari alternatif solusi yang lebih cepat,” ujar Mbak Ita.
BACA JUGA:Banjir Jadi Agenda Tahunan, Warga Tanggungrejo Terpaksa Tinggikan Rumah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: