Pemohon NIB Sub Pangkalan Naik, Server OSS DPMPTSP Sragen Lelet
Pelayanan kantor DPMPTSP Kabupaten Sragen--Mukhtarul Hafidh / diswayjateng.id
SRAGEN, diswayjateng.id - Warga pemohon Nomor Izin Berusaha (NIB) di Mall Pelayanan Publik (MPP) Sragen meningkat signifikan dalam beberapa hari terakhir. Pemohon rata-rata pelaku UMKM agar bisa menjadi pengecer gas elpiji 3 kilogram menyusul pembatasan penyaluran gas melon ditingkat pangkalan.
Pantauan di MMP Sragen Rabu (5/2/2025) dalam sehari rata-rata 40-50 pemohon NIB melalui OSS atau online single submisson. Mereka tidak hanya pengecer yang ingin mengajukan menjadi sub pangkalan, tetapi juga pelaku UMKM.
Salah satu pelaku UMKM Maya Ambarsari (35) dari Desa Jekani, Kecamatan Mondokan mengaku sebelum ada pembatasan dirinya bisa membeli gas subsidi di pangkalan lebih dari satu tabung. Namun tiga hari kemarin itu sudah tidak bisa, maksimal hanya satu tabung.
"Usahanya jualan bubur kacang ijo dan bubur ayam, gasnya itu habis sebulan butuh 7. Dulu itu bisa sebelum ada itu (pembatasan) bisa dua sekarang harus satu, kalau lebih dari satu harus pakai NIB itu," kata Maya saat dijumpai di MPP Sragen, Rabu (5/2/2025).
Senada disampaikan Warga Desa Bendo, Kecamatan Sukodono Ninik (39). Pemilik usaha snack itu mengaku semenjak ada aturan pembatasan elpiji tiga kilogram dirinya tiap hari harus beli gas 1-2 tabung. Namun pihak pangkalan dalam tiga hari terakhir minta NIB apabila beli gas lebih dari satu tabung.
"Kompor saya itu tiap produksi tiga hidup semua, gasnya bisa bertahan tiga hari, berarti kan sehari butuh satu tabung. Ya sudah akhirnya kami ngurus izin NIB ini," kata dia di MPP Sragen.
Dirinya sempat daftar OSS on-line dan dikenakan biaya Rp 100.000. Akhirnya memutuskan untuk mencari izin sendiri di MPP tanpa biaya meskipun harus datang ke MPP cukup jauh.
Sementara itu Sekretaris Dinas Penanaman Modal Perizinan Satu Pintu (DPMPTSP) Sragen Ilham Kurniawan mengatakan, sejak Senin lalu berdatangan mengurus izin NIB. Bahkan per hari 40-50 yang datang ke MPP.
"Jadi sejak hari Senin kemarin itu hampir berjubel berdatangan pengecer atau usaha warung-warung yang biasa menjual gas elpiji, karena info yang beredar di mereka itu bisa mendapatkan elpiji ketika mempunyai izin NIB nomor induk berusaha akhirnya mereka berbondong-bodoh ke sini. Mungkin ada 40-50 orang per hari," kata Ilham.
Meningkatnya jumlah pencari NIB ini membuat server OSS di DPMPTSP ini menjadi lemot. Biasanya pemohon hanya membutuhkan waktu 5-10 menit kini bisa sampai 15 menit.
"Free tidak ada biaya sama sekali. Tapi ta ini agak lelet servernya karena yang akses kan tidak hanya Sragen tapi nasional seluruh daerah," ujar Ilham.
Ilham memprediksi pemohon NIB iki akan terus bertambah hingga beberapa hari kedepan. Karena ternyata yang mencari tidak hanya yang akan jadi pengecer saja, tetapi juga pelaku UMKM.
"Kami akan koordinasi dengan pak camat kita coba buka pelayanan mobile di wilayah. Karena kalau dari Mondokan dari Sumberlawang ke sini jauh banget," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: