Bencana Longsor dan Banjir, Satlantas Polres Batang Tinjau Kerusakan Jalur dan Fasilitas Umum

Ia juga mengimbau wisatawan untuk mempertimbangkan kondisi jalur sebelum bepergian, terutama menjelang libur Imlek 2025.

“Selalu periksa informasi terbaru sebelum berangkat. Kami memahami banyak yang ingin berwisata, tetapi keamanan harus menjadi prioritas,” katanya.

BACA JUGA:Longsor dan Banjir Bandang Petungkriyono, Keluarga Pak Carik Ikut Hilang

BACA JUGA:Banjir dan Longsor Landa Jawa Tengah, Pj Gubernur Minta Warga Tetap Waspada

Satlantas juga meminta warga melapor jika menemukan jalur yang berbahaya atau membutuhkan penanganan segera.

“Partisipasi masyarakat sangat penting. Kami akan merespons dengan cepat untuk memastikan keamanan bersama,” tambahnya.

Situasi sulit ini memerlukan kerja sama semua pihak untuk memastikan keselamatan dan pemulihan.

“Kami berharap masyarakat tetap tenang dan mematuhi arahan petugas. Mari kita melalui situasi ini bersama-sama,” tutup AKP Ahmad Zainurrozaq.

BACA JUGA:Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah Ida Nurul Farida Salurkan Bantuan ke Korban Banjir di Kedal

BACA JUGA:Banjir Landa Patebon Kendal, Ratusan Warga Dievakuasi

Banjir di Kabupaten Batang menunjukkan pentingnya mitigasi bencana dan kesadaran kolektif untuk menghadapi tantangan alam yang semakin tidak terduga.

Bencana di Kabupaten Batang telah mengakibatkan kerusakan signifikan pada sejumlah infrastruktur vital, termasuk jembatan dan fasilitas umum lainnya.

Data sementara menunjukkan enam jembatan rusak, lima rumah warga hancur, dan lebih dari 7.000 jiwa terdampak akibat bencana ini.

Hujan deras selama beberapa jam menjadi penyebab utama banjir yang menerjang sepuluh desa di sepuluh kecamatan, antara lain Bawang, Reban, Subah, Tersono, Warungasem, Gringsing, Bandar, Blado, Batang, dan Wonotunggal.

BACA JUGA:Banjir Brebes, Pemprov Jateng Salurkan Logistik Kebencanaan Rp478 Juta

Sumber: