PMK Sudah Menggila, Pasar Hewan Baru Tutup Besok
Kodisi pasar hewan nglangon --Mukhtarul Hafidh / diswayjateng.id
SRAGEN, diswayjateng.id - Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) terus meraja lela. Lima pasar hewan di SRAGEN ditutup selama dua pekan terhitung mulai Kamis (16/1/2025) besok - 31 Januari 2025. Hal itu dilakukan sebagai langkah pencegahan penyebaran lebih luas.
Lantaran kasus PMK terus meningkat dan kondisi pasar hewan juga relatif sepi. Selama penutupan, pasar hewan disemprot dengan disinfektan secara berkala. Jika situasi dan kondisi PMK di Sragen mulai menunjukkan situasi membaik, maka pasar hewan akan buka diawal bulan Februari.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Sragen Eka Rini Mumpuni Titi Lestari, Rabu (15/1/2025), mengungkapkan pasar hewan di Sragen ditutup mulai Kamis besok untuk pencegahan persebaran PMK.
Ia mengatakan kondiai pasar hewan itu juga sepi sejak maraknya kasus PMK. Dia mengatakan penutupan pasar hewan secara sementara menjadi solusi untuk pencegahan PMK.
BACA JUGA: Penanganan PMK Melemah, Peternak Mengadu ke DPRD Sragen
BACA JUGA: Kasus PMK Meroket, 113 Sapi Mati, Pemkab Belum Ada Niat Tutup Pasar Hewan
"Selama penutupan, akan ada petugas yang melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala. Ada dua pasar hewan besar, yakni di Sumberlawang dan Nglangon Sragen serta tiga pasar kambing, yakni di Sukodono, Tanon, dan Sambirejo. Semua ditutup," jelasnya.
Dirinya juga mengimbau kepada para peternak untuk aktif memperhatikan ternaknya masing-masing. Dia meminta kepada peternak jangan tergantung pada petugas peternakan tetapi para peternak sendiri juga aktif merawat sapi atau kambingnya dengan baik.
"Kebersihan kandang dijaga, penyemprotan disinfektan rutin pada kaki sapi dan penyemprotan obat kumur pada mulutnya. Sapi-sapi yang sakit itu disuapi, jangan dibiarkan. Ternak diberikan dengan makanan hijau, seperti rumput kalanjana. Peternak sudah paham hal itu," ujarnya.
Terpisah, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DKP3 Sragen Suparno mengungkapkan penutupan pasar hewan di Sragen dilakukan 16-31 Januari 2025 untuk periode pertama. Penutupan pasar hewan tersebut, dilakukan agar lalu lintas proses penyebaran PMK di Sragen dapat lebih terkendali.
Dia menerangkan selama ini DKP3 sudah menangani kasus PMK secara maksimal, mulai dari disinfeksi, vaksinasi, dan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada semua lapisan masuatakat
"Setelah pasar hewan ditutup ada perlakuan tersendiri. Biasanya, setelah tutup secara periodik harus disinfeksi atau penyemprotan. Jangan sampai pasarnya ditutup, tapi justru orang-orang kadang-kadang, nitip sapi atau apa di pasar hewan, tetap nggak boleh. Tidak boleh ada transaksi di situ. Pada masa penutupan saat ini, kami butuh kedisiplinan bersama-sama karena dinas tidak bisa bekerja sendiri," harapnya.
Dia menjelaskan kalau dievaluasi, satu periode sampai nanti akhir Januari, kok trendnya bagus, mungkin nanti akan dibuka kembali. Dia memilih lihat situasi, tapi tren PMK secara umum di Jawa Tengah itu sudah mulai turun karena banyak yang sembuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: