Lepas dari Kandang, Aksi Monyet-monyet Liar Teror Warga Jepara

Lepas dari Kandang, Aksi Monyet-monyet Liar Teror Warga Jepara

Tim Damkar Jepara mengevakuasi seekor monyet liar yang bertengger di kabel listrik tegangan tinggi, di Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan. -arief pramono/diswayjateng.id-

JEPARA, diswayjateng.id - Aksi monyet-monyet liar yang lepas dari peliharaan warga dan hidup berkeliaran, kini membuat resah masyarakat di sejumlah desa di Kabupaten Jepara. Peristiwa ini terjadi di Desa Krasak, Bondo dan Keling.

Hingga kini, keberadaan monyet-monyet liar tersebut belum berhasil ditangkap petugas, karena sering melarikan diri. Karena itu, Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Jepara mengimbau warga agar bijak dalam memilih hewan peliharaan.

“Jika memang berniat memelihara hewan, pastikan tidak membiarkannya lepas. Hewan liar yang berkeliaran, dapat meresahkan masyarakat,” ujar Surana selaku Kabid Damkar Satpol PP Jepara.

Belum lama ini, Tim Damkar Jepara berhasil mengevakuasi seekor monyet liar yang bertengger di kabel listrik tegangan tinggi, di Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan, Minggu 15 Desember 2024.

BACA JUGA:KPK dan Inspektorat Jateng Monitoring 20 Desa Antikorupsi di Jepara

BACA JUGA:Aliansi Buruh Jepara Bergejolak, Upah Minimum Sektoral 2025 Tak Kunjung Naik

Proses Evakuasi Berjalan 2 Jam

Proses penyelamatan monyet tersebut melibatkan petugas gabungan. Yakni dari Damkar, PLN, polisi dan warga setempat. Laporan terkait keberadaan monyet itu diterima dari anggota kepolisian.

Proses evakuasi berlangsung selama dua jam lebih, dengan menggunakan galah jerat. Hal itu untuk menghindari risiko monyet dan petugas tersengat listrik.

Setelah berhasil dievakuasi, monyet itu diserahkan ke pengelola kebun binatang mini di Kampung Bali, Desa Ngabul, Kecamatan Tahunan.

Monyet itu diduga hewan peliharaan yang lepas dari kandangnya. Saat dilakukan pencarian sebelumnya, monyet tersebut kerap menghilang dan baru bisa ditangkap pada hari kejadian.

BACA JUGA:Bencana Tanah Longsor Mengintai Warga Semanding Jepara

BACA JUGA:Terkendala Museum Penyimpanan, Temuan Benda Purbakala di Jepara Kerap Hilang

Bahkan sebelumnya, tim Damkar pernah menangani kasus serupa. Yakni mengevakuasi monyet liar di Desa Mulyoharjo, serta menangkap ular dan biawak dari laporan keresahan masyarakat.

Monyet-monyet Liar Masuk ke Pemukiman Warga 

Aksi monyet liar juga pernah menyerang warga Desa Cipajang Kecamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes. Mereka merasa waswas dengan keberadaan ratusan monyet yang masuk ke pemukiman warga.

Kawanan monyet ini mulai masuk pemukiman sejak memasuki musim kemarau, tepatnya selama tiga bulan terakhir. Kawanan monyet ini mendatangi rumah-rumah warga setiap pagi dan sore hari untuk berburu makanan. 

Ratusan monyet itu turun dari perbukitan Gunung Barang menuju pemukiman warga di Dukuh Rembet Desa Cipajang. Mereka keluar dari habitatnya yang kini gersang menuju pemukiman warga lantaran kekurangan makanan.

BACA JUGA:Bidik Calon Tersangka Korupsi Bank Jepara Artha, KPK Telusuri Debitur Fiktif

BACA JUGA: Diduga Bersembunyi di Jepara, Polisi Sebar Identitas Tersangka Suap Harun Masuki

Warga merasa waswas lantatan kawanam monyet ini merusak kebun jagung milik warga. Bahkan kawanan monyet ini mendatangi rumah-rumah warga. 

"Keberadaan monyet ini sudah ada dari dulu. Tapi kalau dulu itu tidak sampai datang ke pemukiman warga. Sekarang sudah sering ke pemukiman warga. Malahan setiap pagi dan sore datang ke rumah-rumah warga minta makanan," kata salah satu warga, Kusnandar.

Dia melanjutkan, meski kawanan monyet ini turun gunung dan singgah di pemukiman warga, namun monyet liar ini tidak menyerang dan merusak rumah-rumah warga.

Mereka hanya meminta makanan kepada warga lantaran di habitanya tidak terdapat lagi makanan.

Mereka hanya duduk berjejer di depan rumah-rumah warga untuk menanti makanan dari tuan rumah. Namun warga tetap waswas karena khawatir kawanan monyet ini menyerang. 

"Sampai sekarang tidak menyerang. Tapi lama-lama takut juga barangkali mereka kekurangan makanan dan akhirnya menyerang warga," tutur dia. 

Warga lain, Ahmad Sutardo mengatakan, populasi monyet di Gunung Barang terus bertambah. Sehingga mereka melakukan makanan saat musim kemarau seperti ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: