Diduga RSUD Tolak Pasien, DPRD Kudus Angkat Bicara

Pelayanan di RSUD dr Loekmono Hadi Kudus kini mendapat sorotan pihak DPRD setempat, usai kejadian menolak merawat pasien.-arief pramono/diswayjateng.id-
KUDUS, diswayjateng.id - Pelayanan di RSUD dr Loekmono Hadi Kudus kini mendapat sorotan pihak DPRD setempat. Persoalan ini mencuat, usai diduga pihak RSUD tolak pasien keracunan yang sempat datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS milik Pemkab Kudus.
Dari informasi yang diterima, kejadian dugaan RSUD tolak pasien itu dialami seorang anak yatim piatu berinsial SNA (14) asal Desa Margorejo, Kecamatan Dawe Kudus .
Saat itu, korban terpaksa dibawa tetangganya ke RSUD Kudus setelah mengalami keracunan parah. Namun setiba di IGD, diduga RSUD tolak pasien dengan alasan ruang pelayanan IGD sedang penuh dengan pasien.
Tentu saja kejadian dugaan RSUD tolak pasien itu memantik kekecewaan Ketua Komisi D DPRD Kudus, Mardijanto. Dia terpaksa dilarikan ke RSUD setelah mengalami keracunan parah oleh tetangganya.
BACA JUGA:Jadi Momok Penyakit Menakutkan, RSUD Kudus Hadirkan Notifikasi Cegah Penularan TBC
BACA JUGA:Jelang Akhir Tahun 2024, Dua Kampus Ternama di Kudus Borong Anugerah LLDIKTI Wilayah VI
“Ternyata saya mendapat laporan bahwa korban ternyata ditolak masuk IGD dengan alasan penuh,”kata Mardijanto, Selasa 17 Desember 2024.
Tidak hanya itu, Mardijanto pun sangat menyesalkan kejadian tersebut. Sebab sebagai fasilitas kesehatan milik pemerintah daerah, seharusnya RSUD Loekmono Hadi jangan pilih-pilih pasien.
“Anak keracunan butuh berobat kok malah ditolak. Harusnya dirawat dulu dimasukkan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). Apalagi anak tersebut yatim piatu,” tandasnya.
Pasien tersebut, kata Mardijanto, informasinya saat ini sudah dirawat di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus. Mardijanto pun bersyukur dan mengucapkan terima kasihnya kepada pihak RSI Sunan Kudus.
BACA JUGA:Tak Kunjung Bertransformasi ke UIN, DPR RI Turun Gunung ke IAIN Kudus
BACA JUGA:Meski Belum Sesuai Impian Buruh, UMK Kudus Naik Menjadi Rp 2,6 Juta
“Kami Komisi D DPRD Kudus tentu kecewa dengan kejadian ini. Dan meminta RSUD untuk memperbaiki pelayanan,” imbaunya.
RSUD Tak Pernah Tolak Pasien
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus, Ahmat Luthfi Yakim membantah telah tolak pasien. Namun, pihaknya juga mengakui SNA (14) yang keracunan sempat dibawa ke RSUD dr Loekmono Hadi.
“RSUD dr. Loekmono Hadi tidak pernah menolak pasien. Tapi memang dalam pekan-pekan ini ada kenaikan angka kesakitan sehingga IGD sering penuh dan crowded,” ujarnya melalui pesan watshap.
Saat itu, kata Lutfi, pasien diedukasi untuk menunggu antrian di luar, karena memang tidak memungkinkan lagi untuk dimasukkan ke dalam IGD. Namun, keluarga pasien mempersepsikan hal tersebut sebagai penolakan.
BACA JUGA:Kualitas Proyek Drainase Rp 5,2 Miliar Amburadul, Bikin Geram Komisi C DPRD Kudus
BACA JUGA:Festival Budaya Pager Mangkok Kudus, Ikhtiar Merawat Kearifan Lokal Warisan Sunan Muria
“IGD RSUD dr Loekmono Hadi memang sering penuh. Bahkan, kita sudah sering melakukan pemeriksaan dulu, saat pasien saat masih di dalam mobil,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: