Ratusan Buruh SCI Salatiga Gelar Aksi, Tuntut Kenaikan Upah Sektoral 10 Persen

Ratusan Buruh SCI Salatiga Gelar Aksi, Tuntut Kenaikan Upah Sektoral 10 Persen

MENERIAKAN : Ratusan buruh pabrik SCI Kota Salatiga meneriakan tuntutan kenaikan upah sektoral saat menggelar unjuk rasa di depan Komplek DPRD dan Pemkot Salatiga, Rabu 11 Desember 2024. Foto : Nena Rna Basri--

SALATIGA, diswayjateng.id - Disertai konser kecil tembang-tambang Jawa, sekitar 500-an buruh pabrik Selalu Cinta Indonesia (SCI) Kota Salatiga khusus alas kaki menuntut agar upah sektoral sebesar 10 persen.

Dalam aksi buruh SCI Salatiga, mereka meneriakkan bahwa upah buruh murah dapat memicu open Booking Order (BO).

Tuntutan serta teriakan ini dilontarkan buruh SCI Salatiga saat menggelar aksi unjuk rasa atau demo di depan Gedung DPRD Salatiga, Rabu 11 Desember 2024.

Para pengunjung rasa yang kompak mengenakan kaos hitam serta seragam Serikat Pekerja Indonesia (SPI) dari SCI berlokasi di Jalan Lingkar Selatan (JLS), Salatiga.

BACA JUGA: Sebelas Kecamatan Dikepung Bencana, Wilayah Jepara Dinyatakan Siaga Darurat

BACA JUGA: Tanggul Sungai Nglegong Jebol, Kawasan Banyubiru Diterjang Banjir


Dengan membentangkan bendera SPI, poster serta spanduk dengan tulisan beragam tuntutan dengan satu suara, buruh SCI Salatiga ini ingin upah sektoral menjadi 10 persen.

Tuntutan kenaikan ini bukan tanpa argumen. Koordinasi aksi buruh SCI Kota Salatiga,Gunawan mengatakan, Buruh  Mereka beranggapan, sektor alas kaki sama dengan daerah lain termasuk kawasan industri besar seperti Tanggerang.

"Kalau ada kenaikan upah sektoral 10 persen para pengusaha selalu mengatakan akan ada PHK besar-besaran, itu adalah bohong. Padahal, upah di daerah lain di luar Salatiga lebih besar," kata Gunawan.

Gunawan menuntut, agar ada pembahasan ulang. Dimana, mekanisme dewan pengubahan harus dilibatkan dan berpihak kepada buruh.

BACA JUGA: Gandeng Radar Tegal, Poltek Harber akan Adakan Pelatihan Jurnalistik Gratis untuk Siswa SMA dan SMK

BACA JUGA: Bupati Pemalang Mansur Hidayat Silaturahmi Bersama Paslon Bupati Terpilih

Untuk itu, para pedemo menuntut agar Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani  memperjuangkan agar kenaikan upah yang layak bagi para buruh dan tidak menyamakan katakan dengan hewan yang diperas untuk menjadi tenaga tapi upah masih murah.



"Naik gaji aja susah apalagi naik pelaminan. Upah murah memicu open BO," teriak para pedemo didomanisasi kaum hawa.

Adanya keputusan kenaikan upah buruh hanya 6,5 persen, dianggap tidak layak. Sebelum akhirnya perwakilan buruh dari SPI SCI Kota Salatiga bertemu dan berdialog dengan Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani, mereka menuntut sejumlah poin.

Diantaranya, kenaikan upah yang adil dan layak. Selain itu, kondisi kerja aman dan sehat.
"Selama ini suana kerja tidak aman dan sehat karena adanya target, target dan target dari perusahaan," teriak perwakilan pengunjung rasa.

BACA JUGA: Terkait Pengerukan Tanah di JLS Terpasang Garis Polisi, Ini Dia Tanggapan Pj Wali Kota Salatiga

BACA JUGA: Disorot Pemerintahan Prabowo, Pj Wali Kota Salatiga Minta Distributor Cabe dan Bawang Ikut Menstabilkan Harga

Poin lainnya, para buruh juga menuntut hak asasi manusia serta jaminan Kesejahteraan Sosial.

Disela perwakilan pedemo berdialog dengan para buruh, ratusan massa lainnya masih tertahan di luar gedung Komplek DPRD dan Pemkot Salatiga yang dilarang masuk karena disekat betis pengaman personil Polres Salatiga dab Satpol PP Kota Salatiga, menggelar konser mini lengkap dengannm sounds yang menggema.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: