KPU Sragen Terus Dapat Kritikan, Tim Paslon 02 Minta Lebih Adil
Tim pemenangan paslon 02, Tatag Prabawanto didampingi Ekonomi Wijiono saat menggelar jumpa pers--Mukhtarul Hafidh / diswayjateng.id
SRAGEN, diswayjateng id – Tim Kampanye Pasangan Calon (Paslon) 2 Sigit – Suroto Beberkan Kritikan dan kekurangan selama Debat Terbuka putaran pertama berlangsung. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen dinilai kurang adil pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Eko Wijiono selaku koordinator tim media pasangan calon nomor 2 menilai banyak hal yang perlu diperbaiki. Terutama terkait keadilan berkaitan dengan pelaksanaan debat paslon.
"Soal debat terbuka kemarin yang pertama soal (volume, red) mic lebih besar dari paslon 1, sorot lampu lebih dominan dan lebih terang ke Paslon 1, tayangan siaran langsung sorot kamera lebih dominan ke paslon 1,” ujarnya Senin (18/11).
Lantas buruknya kinerja KPU Sragen selama debat Pilkada 2024 cukup merugikan paslon 2. Dia berharap kedepannya kinerja KPU Sragen bisa berubah lebih baik lagi.
BACA JUGA: Anggaran Selangit, Keterbukaan Publik KPU Sragen Rangking 2 dari Bawah Se-Jateng
BACA JUGA: Daftarkan Tim Kampanye ke KPU Sragen, Nama Tokoh Nasional Bertebaran
"Kita tidak ingin kejadian itu terulang lagi untuk debat kedua besok itu, harusnya KPU diadakan evaluasi kinerja," harapnya.
Sementara ketua KPU Sragen Prihantoro menyampaikan sudah lakukan evaluasi debat. Dia menerima masukan terkait moderator.
”Moderator kita evaluasi, kemudian terkait layout juga kita ubah agar suara sound lebih jelas,” terangnya.
Dia menerima masukan terkait ruang yang panas. Lantas ditambah pendingin udara untuk debat pada Rabu (20/11) nanti. Terkait kritikan, dia menyampaikan sebenarnya tata letak dan sebagainya sama. Karena di dalam cukup berisik, baik dari tamu undangan dan pendukung paslon. Sehingga diputuskan merubah layout ruangan.
”kemarin paslon di sebelah barat, ini nanti dibuat di sebelah utara panggung,” ujarnya.
Sedangkan kritik banyak sorotan di televisi, lebih banyak porsi ke pasangan calon nomor 1, KPU mempertanyakan data tersebut. Karena pada saat itu sudah diserahkan pada pihak stasiun televisi. Jika ada klaim yang salah satu disorot lebih banyak, pihaknya perlu tahu kuantitas berapa menit atau detik.
"Paslon tiap menjawab selalu masuk frame, kalau jawabnya lama ya semakin lama tayang. Kalau jawabnya singkat ada waktu yang hilang,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: