Gara-gara Anak Bermain Siram Air, Orang Tua Murid Pekalongan Bentrok di Sekolah

Gara-gara Anak Bermain Siram Air, Orang Tua Murid Pekalongan Bentrok di Sekolah

Ilustrasi kekerasan--ist/dok disway

PEKALONGAN, diswayjateng.id - Aksi kekerasan di lingkungan pendidikan terjadi ketika orang tua murid sekolah dasar di wilayah Kota PEKALONGAN bentrok di sekolah.

Jason alias Setianto (55) warga Kelurahan Sapuro Kebulen, Kecamatan Pekalongan Timur, menjadi korban pemukulan oleh ayah dari teman sekelas anaknya.

"Kejadian ini terjadi di depan sekolah saat saya sedang menjemput anak bersama istri. Tanpa peringatan, pelaku langsung memukul saya tanpa alasan jelas," ungkap Jason kepada wartawan, Jumat 15 November 2024.

Aksi brutal tersebut berlangsung begitu saja dengan pelaku tidak menunjukkan tanda-tanda ingin berhenti hingga istri korban turun tangan untuk menghentikannya.

BACA JUGA: Orang Tua Murid Kesal, Pihak SMAN 3 Kota Pekalongan Lamban Tangani Pelecehan Verbal

BACA JUGA: Deklarasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan Kota Tegal

Dirinya tidak bisa melawan atau menghindar karena pihak penjaga keamanan atau satpam sekolah membekap tubuhnya.

Aksi itu terjadi di hadapan banyak orang karena waktu penjemputan anak sekolah. Ia pun sudah berusaha memohon ampun tapi tidak digubris pelaku.

"Aksi pemukulan baru berhenti setelah istri saya mendorong pelaku. Kami sangat menyesalkan tindakan pihak keamanan sekolah yang tidak berusaha mencegah kejadian ini, malah ikut memegangi tubuh saya," tambah Jason.

Pelaku diketahui marah karena adanya insiden kecil antara kedua anak mereka yang bermain siram air di sekolah saat istirahat, yang kemudian memicu kemarahan orang tua tersebut.

BACA JUGA: BLA Semarang dan UIN Malang Gelar Diseminasi Mitigasi Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi

BACA JUGA: Marak Kenakalan Remaja, RPA Kabupaten Tegal Kampanye Stop Kekerasan

"Kemarahan pelaku muncul tiba-tiba tanpa mencari tahu fakta sebenarnya. Saya hanya ingin menjemput anak saya dengan damai," kata Jason.

Setelah puas melakukan penganiayaan, pelaku pulang sambil mengancam dan mengatakan 'kalau merasa tidak senang atau tidak terima silahkan datang ke rumah'. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: